Bermain Sembari Belajar dalam Meningkatkan Minat Baca, Mahasiswa KKN Tim I Undip Memberikan Edukasi terkait Pengetahuan Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengetahuan akan COVID-19 dengan Permainan Ular Tangga Raksasa Kepada Anak-Anak TPQ Ar-Rohmah Desa Pundung Putih

UNGARAN – Tahun ini, KKN Tim I Undip mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis SDG’s” yang dilaksanakan mulai tanggal 5 Januari hingga 15 Februari 2022. Semenjak virus Corona masuk di Indonesia hingga sekarang, segala aktivitas akademik di Undip dilaksanakan secara daring di rumah masing-masing. Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, KKN Tim I Undip tahun ini masih dilaksanakan di daerah tempat tinggal masing-masing. Mahasiswa bernama Tri Widayati melaksanakan KKN-nya, yakni di Desa Pundung Putih, Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.

Dampak dari sekolah daring membuat anak-anak di Desa Pundung Putih lebih tertarik bermain game di gawai mereka masing-masing daripada belajar ataupun bermain secara langsung permainan-permainan tradisional. Padahal permainan tradisional yang jauh lebih bermanfaat bagi anak-anak khusunya di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir sampai saat ini. Hal ini membuat mahasiswa bernama Tri W tertarik untuk menjalankan salah satu program kerja KKN-nya dengan mengajak anak-anak di Desa Pundung Putih untuk bermain sambil belajar di tengah pandemi Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Pemainan kali ini menggunakan permainan tradisional berukuran jumbo, yakni Ular Tangga Raksasa.

Program kerja pertama dengan judul “Permainan Tradisional Ular Tangga Berbasis 3D Fun Learning dalam Meningkatkan Minat Baca serta Bahasa dan Sastra Indonesia serta Pengetahuan Akan Covid-19 bagi Anak-anak Desa Pundung Putih” dilaksanakan pada hari Minggu, 30 Januari 2022 pukul 09.00 – 12.00 WIB bertempat di TPQ Ar-Rohmah Desa Pundung Putih RT 02 RW 03. Kegiatan ini diikuti oleh 13 anak-anak Sekolah Dasar mulai dari kelas 1 hingga kelas 3 dan sedang belajar di TPQ Ar-Rohmah. Banyaknya peserta tersebut membuat Tri W membaginya ke dalam 3 kelompok, masing-masing berjumlah 4-5 anggota untuk dapat bekerja secara individu maupun tim dalam permainan Ular Tangga Jumbo ini.

Permainan Ular Tangga Jumbo dimulai dari angka 1 dan selesai pada angka 100. Permainan ini memiliki aturan yang harus dijalankan oleh setiap orang, yakni sebelum masuk ke dalam TPQ anak-anak harus mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan. Anak-anak juga harus menjaga jarak dalam satu kelompok serta tetap menggunakan masker. Selain itu, dalam permainan ini juga memiliki rintangan dan tantangan di setiap nomornya. Rintangan pada permainan Ular Tangga ialah seperti biasa ada Ular berarti harus turun dan Tangga berarti harus naik ke angka yang telah tergambar. Sedangkan tantangan yang ada di setiap nomor pada permainan Ular Tangga ini berupa pengetahuan dan praktik yang mencakup bahasa dan Sastra Indonesia dan juga pertanyaan-pertanyaan sekilas tentang COVID-19. Tantangan pengetahuan bahasa dan sastra Indonesia, seperti membaca buku cerita dalam satu tim kemudian menceritakan ulang di depan kelas beserta pesan yang didapat dari cerita tersebut, membacakan puisi beserta menyebutkan tema, menyanyikan lagu yang telah disediakan secara indivisu maupun kelompok, menyebutkan antonim dan sinonim serta kata yang diawali dengan imbuhan ber-, dan lain sebagainya. Sementara itu, pertanyaan seputar COVID-19, seperti apa itu Coronavirus?, apa itu COVID-19?, apa saja gejala COVID-19?, bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar?, apa itu vaksinasi?, apakah vaksin sangat penting, terutama untuk anak-anak?, dan lain sebagainya. Tantangan-tantangan tersebut setelah dijawab oleh anak-anak, kemudian dijelaskan kembali oleh Tri W agar seluruh peserta memahami dengan betul dan mengingatnya untuk dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari dan di sekolah.

Bermain sambil belajar dengan menggunakan permainan tradisional Ular Tangga ini sangat digemari oleh anak-anak di Desa Pundung Putih. Mereka sangat antusias mengikuti kegiatan ini, sampai mereka menginginkan bermain lagi. Harapan Tri W untuk seluruh anak-anak setelah mengikuti permainan ini adalah literasi di kalangan anak-anak kian meningkat, pengetahuan bahasa dan sastra Indonesia dapat diterapkan ketika belajar bahasa Indonesia di sekolah, dan pengetahuan akan COVID-19 dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari, tetap menjalankan 5 M (menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas). Permainan ini ditutup dengan kemenangan yang telah berhasil diraih oleh Kelompok 1 dengan anggota bernama, Dara (kls 1 SD), Raisya (kls 2 SD), Rama (kls 2 SD), dan Yudhan (kls 2 SD). Mereka berhasil mencapai angka 100 setelah bergulat naik turun yang cukup jauh dalam rintangan dan berhasil menyelesaikan tantangan-tantangan yang didapat. Sebagai hadiah telah memenangkan permainan ini, merka berempat mendapatkan hadiah berupa medali.

Penulis : Tri Widayati (Sastra Indonesia)

Dosen Pembimbing Lapangan : Ari Wibawa Budi Santosa, ST., M. Si.

Lokasi KKN : Desa Pundung Putih RT 02 RW 03, Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.