Ajak Para Siswa SMP dan SMA Mulai Kebiasaan Baru, Mahasiswa UNDIP Ajari Tekniknya

Gambar 1. Foto Bersama

Tulung, Klaten (03/02), Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP melaksanakan program edukasi budaya Kaizen kepada anak SMP dan SMA di Dusun Margoluwih RT 07 / RW 07, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Pelaksanaan program ini dilatar belakangi oleh masa pandemi ini. Pada masa pandemi ini dibuat kebijakan untuk para siswa agar bersekolah secara daring. Dengan perubahan gaya belajar yang tiba-tiba, tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan baik secara perlengkapan maupun dalam memahami materi yang ada. Beberapa siswa lebih mudah dalam memahami apabila diajarkan secara luring dan langsung, sehingga siswa-siswa yang memiliki kecenderungan tersebutlah yang mengalami kesulitan. Tidak hanya itu saja, terdapat beberapa siswa yang memang tidak memiliki kebiasaan belajar yang rutin dan hanya mengandalkan penjelasan guru sehingga memiliki kemungkinan untuk ketinggalan materi. Maka dari itu mahasiswa memiliki ide untuk mengajarkan kepada para siswa terutama siswa jenjang SMP dan SMA tentang budaya Kaizen.

Budaya Kaizen ini merupakan budaya kerja yang berasal dari Jepang, yang seringkali bahkan hampir seluruh perusahaan di Jepang menerapkan budaya ini dan diterapkan ke seluruh pegawai dari tingkat bawah sampai tingkat atas. Filosofi dari budaya ini adalah mengembangkan diri sendiri setiap saat. Diambil dari filosofi tersebut dibuatlah teknik untuk membentuk kebiasaan baru. Mahasiswa ingin membantu dan menjelaskan bagaimana cara membentuk kebiasaan baru dengan filosofi tersebut sehingga para siswa SMP-SMA dapat membentuk kebiasaan belajar tersebut.

Pelaksanaan kegiatan ini ditujukan kepada anak-anak yang bersekolah di jenjang SMP dan SMA di Dusun Margoluwih RT 07 / RW 07. Edukasi ini menggunakan media booklet yang sudah disiapkan sebelumnya untuk membantu dalam memahami materi yang disampaikan secara langsung. Pada proses penjelasan, para siswa cukup kebingungan dalam memahami konsep kaizen tersebut namun secara perlahan dan dengan diskusi aktif bersama akhirnya dapat dipahami bersama-sama. Mahasiswa menghimbau kepada para siswa agar pengetahuan yang diberikan tetap dipraktekkan seterusnya dan apabila ingin membentuk kebiasaan baru yang lain dapat menggunakan teknik yang sudah dipelajari ini.

Penulis : Wahid Nur Rohman La’il Saputro (Bahasa dan Kebudayaan Jepang – Fakultas Ilmu Budaya)
DPL      : Muhyidin, S.Ag, M.Ag, MH