Pembuatan kompos sebagai salah satu metode pemanfaatan limbah organik

indonesia diperkirakan menghasilkan 64 juta ton sampah setiap tahun. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), komposisi sampah didominasi oleh sampah organik, yakni mencapai 60% dari total sampah. Sampah plastik menempati posisi kedua dengan 14% disusul sampah kertas 9% dan karet 5,5%. Sampah lainnya terdiri atas logam, kain, kaca, dan jenis sampah lainnya.

Pupuk kompos memiliki kemampuan untuk mengkonservasi materi organik yang mengembalikan nutrien di dalam tanah. Kompos yang terbuat dari bahan organik juga mengandung unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman. beberapa unsur hara makro yang terkandung dalam kompos antara lain nitrogen, fosfor, potasium,  magnesium, dan unsur penting lainnya. Sedangkan kandungan unsur hara mikro yang ada di kompos seperti besi, sulfur, mangan, tembaga, seng, boron, dan molibdenum.kompos juga memiliki kemampuan menetralkan pengaruh toksik beberapa mineral dalam tanah. Dengan demikian, tanaman tidak akan menyerap mineral beracun yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman tersebut.

Angka sampah berdasarkan data  tersebut terbilang cukup tingga maka dari itu salah satu upaya yang dapat dilakukan di desa Pongangan untuk mengurai sampah organik adalah mengubahnya menjadi pupuk kompos, selain ramah lingkungan proses untuk mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos sangat mudah cukup dengan menggunakan larutan EM4 dimana larutan ini berisi organisme yang digunakan sebagai media pembusukan sampah menjadi lebih cepat, cukup dengan komposisi

EM4 sebagai bahan utama organisme dicampurkan larutan gula semagai makanan organisme agar dapat berkembang biak untuk mempercepat waktu perubahan dari sampah organik menjadi kompos dapat dilakukan dengan menutup media dengan plastic sehingga menjadi kedap udara sehingga bakteri lebih mudah untuk berkembang biak

Gambar diatas merupakan salah satu upaya untuk mengurangi sampah organik di desa Pongangan, kecamatan Gunung Pati dengan metode menggunakan EM4 sebagai media utama yang berisi organisme untuk mempercepat pembusukan sampah setelah menunggu beberapa  1 minggu didapat bahwa sampah organik mulai mengalamai pembusukan sehingga cukup menunggu beberapa waktu lagi agar semua sampah dapat menjadi pupuk kompos setalah pupuk jadi cukup di ambil dari lubang bagian bawah dari tempat kompos sementara bagian atas dapat diisi dengan sampah baru sehingga media pemrosesan tidak perlu dibuat ulang sehingga meningkatkan efisiensi.

Penulis : Nur Salim, Mahasiswa Teknik Komputer Universitas Diponegoro

DPL : Dr. Hartanti Sandi Wijawanti, S.Gizi, M.Gizi

Lokasi KKN : Kelurahan Pongangan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang