Gerakan Keluarga Sadar Obat Menuju Indonesia Sehat : Mahasiswa KKN UNDIP Melakukan Sosialisasi DAGUSIBU di Desa Talunombo

(Foto : Dokumentasi Pribadi)
Desa Talunombo, Wonosobo (27 /01/2022) – Peningkatan swamedikasi (pengobatan sendiri) oleh masyarakat, berdampak terhadap terjadinya penyimpanan persediaan obat di rumah tangga. Hal tersebut diperlukan pengetahuan dalam pengelolaan obat yang tepat supaya tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan obat.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013, secara nasional proporsi rumah tangga yang menyimpan obat keras sebanyak 35,7% dan antibiotik 27,8% untuk swamedikasi (pengobatan sendiri). Sedangkan proporsi di Jawa Tengah sebanyak 31,9%. Secara nasional 47,0% rumah tangga menyimpan obat sisa (resep dokter dan obat yang tidak habis sebelumnya) dan 42,2% menyimpan obat untuk persediaan. Sumber utama untuk mendapatkan obat yaitu dari apotek (41,1%) dan toko obat/ warung (37,2%).
Berdasarkan survei melalui wawancara dengan beberapa kader PKK di Desa Talunombo, diperoleh informasi bahwa masih banyak yang menyimpan obat di rumah baik untuk stok persediaan maupun sisa obat dari dokter. Selain itu, beberapa anggota juga memiliki obat rutin untuk penyakit kronisnya seperti hipertensi, asma, dan diabetes. Tingginya penyimpanan obat di rumah dan kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat di Desa Talunombo mengenai penggunaan obat dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya medication error dan meningkatnya ketidaktepatan pengobatan. Hasil survei juga menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat mendapatkan obat dari apotek, toko obat, atau warung dengan tujuan swamedikasi.
Mengenai hal tersebut, mahasiswa KKN UNDIP TIM I Tahun 2022 telah melaksanakan kegiatan sosialisasi terkait pengelolaan obat yang baik dan benar, dikenal dengan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang). Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Januari 2022 di Balai Desa Talunombo dan dihadiri oleh 35 peserta yang terdiri dari kader PKK Desa Talunombo, Bidan Desa, dan perangkat Desa.

(Foto : Dokumentasi Pribadi)
Kegiatan tersebut merupakan suatu langkah pendekatan terhadap masyarakat dengan memberikan informasi yang tepat terkait penggunaan obat yang benar mulai dari cara mendapatkan sampai dengan membuang obat yang sudah habis. Dengan adanya sosialisasi Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) DAGUSIBU, diharapkan masyarakat menjadi lebih pintar dan bijak dalam menggunakan obat sehingga tujuan pengobatan dapat tercapai tanpa efek samping yang berarti serta tidak menimbulkan tercemarnya lingkungan karena pembuangan limbah obat yang salah.
Penulis : Myristica Fragrans IQ (Fakultas Kedokteran/Farmasi)
DPL : Retna Hanani, S.Sos, MPP
Lokasi KKN : Desa Talunombo, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo