Angka COVID – 19 naik lagi di Semarang, Mahasiswa KKN UNDIP lakukan edukasi Vaksinasi Booster dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Tembalang (02/02/2022) – Pada tanggal 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo secara resmi mengumumkan dua kasus pasien positif terjangkit Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2 (SARS-COV-2) atau lebih dikenal dengan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia. Kasus tersebut menjadi titik awal kesadaran masyarakat bahwa Covid-19 memang ada dan bahkan sudah terjadi di tanah air. Tiap hari, kasus Covid-19 di Indonesia selalu bertambah begitu pula mutasi virusnya yang makin merebak mulai dari varian Alpha dengan kode varian B.1.1.7; varian Beta dengan kode varian B.1.351; varian Gamma dengan kode varian P.1; varian Delta dengan kode varian B.1.617.2; varian Lambda dengan kode varian C.37; varian Kappa dengan kode varian 1.617.2; varian Eta dengan kode varian B.1.525; varian Iota dengan kode varian B.1.526; varian MU dengan kode varian B.1.621; dan varian baru yang ditemukan yaitu Omicron dengan kode varian B.1.1.529, varian ini diklaim memiliki kemampuan penularan infeksi yang lebih cepat 500 persen atau 5 kali lipat dibandingkan dengan varian Delta atau varian lainnya.

Pemerintah telah mencanangkan program vaksinasi dosis 1, 2, bahkan booster untuk diharapkan terbentuknya herd imunity di masyarakat. Selain itu pemberlakuan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dimana aktivitas masyarakat yang harus dilakukan di luar rumah berkurang drastis, setelah pemerintah memberlakukan new normal masyarakat sedikit lebih bisa beraktivitas dengan bebas kembali di luar rumah dengan tetap menjaga protokol Kesehatan yang berlaku guna mencegah penyebaran Covid-19 lebih jauh.

Mengenai hal tersebut, pada tanggal 15 Januari 2022 mahasiswa KKN Tim I UNDIP melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya di daerah Kelurahan Tembalang terkait dengan virus varian baru dan juga pembiasaan pola hidup bersih sehat. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Kelurahan Tembalang dengan dihadiri oleh sekitar 45 peserta yang terdiri dari kepala beserta perangkat kelurahan, ketua RW, petugas puskesmas, ibu PKK, karang taruna, dan juga kalangan masyarakat lainnya.