DESAKU TERASA ASRI, NAMUN WASPADA BAHAYA SELALU ADA
Daerah pedesaan disetiap penjuru di Indonesia akan terasa lebih asri dan menyegarkan mata. Dimana ada salah satu desa yang terletak di Kabupaten Cilacap yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Barat. Desa ini dinamakan Desa Bingkeng. Dimana mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani.
Desa Bingkeng memiliki salah satu tempat wisata yang telah di akui oleh Bupati Cilacap yaitu Wisata Gunung Goci yang terletak di dusun Pasirmanggu. Dimana kita bisa melihat keindahan alam yang sangat cantik. Selain menyediakan wisata alam yang menyejukan hati, ternayat Desa Bingkeng menyimpan kekayaan yang cukup luas, salah satunya lahan pertania. Dimana masih banyak lahan pertania yang menghampar di Desa Bingkeng.Tidak hanya itu Desa Bingkeng masih memiliki lahan kosong yang cukup luas. Setelah dilakukan pengecekan lokasi, didapatkan beberapa potensi yang bisa digali dari lahan kosong yang dimiliki masyarakat Desa Bingkeng. Salah satu kesempatan yang bisa digunakan adalah pembuatan tanaman Obat Keluarga. Salah satu langkah yang ditempuh untuk meminimalisir masalah kesehatan yang ada di Desa Bingkeng khusunya di Dusun Cikadu. Seletah didaptkan data dari perangkat lingkungan Dusun Cikadu, didapatkan bahwa banyak warganya yang mengalami hipertensi.
Setelah dilakukan pengecekan lokasi, didapatkan beberapa potensi yang bisa digali dari lahan kosong yang dimiliki masyarakat Desa Bingkeng. Salah satu kesempatan yang bisa digunakan adalah pembuatan tanaman Obat Keluarga. Salah satu langkah yang ditempuh untuk meminimalisir masalah kesehatan yang ada di Desa Bingkeng khusunya di Dusun Cikadu. Seletah didaptkan data dari perangkat lingkungan Dusun Cikadu, didapatkan bahwa banyak warganya yang mengalami hipertensi.
Adanya masalah yang dihadapi oleh sebagain warga dusun Cikadu,maka pada kesempatan KKN UNDIP TIM I ini, saya berkesempatan untuk melakukan program terkait masalah hipertensi yaitu dengan pembuatan Tanam Obat Keluarga. Dimana taman obat keluarga ini dibuat disalah satu lahan pekarangan warga Dusun Cikadu. Pembuatan taman ini dilaukan dengan langkah awal untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Mulai dari pembuatan ranggon, pembuatan media tanam dan sampai perawatan tanaman. Pada kesempatan ini, tanaman yang ditanam adalah tanaman yang dapat menurunkan hipertensi seperti bawang merah, jahe, dan juga sledri. Pembuatan tanam obat ini dilakukan mulai dari melakukan semai hingga perawatan. Banyaknya pupuk kandang juga dimanfaatkan untuk menjadi media tanam pada pembuatan taman obat ini. Perawatan yang dilakukan agar tanaman yang ditanam tumbuh dengan subur yaitu dengan selalu menyiram buga pada pagi hari dan sore hari jika cuaca tidak hujan. Namun jika cuaca hujan, maka tidak akan dilakukan penyirman tanaman. Selain melakukan penyiraman tanaman, pemupukanpun dilakukan setelah tanaman berusia 27 hari.
Namun selain menyimpan keindahan dan potensi alam, ternyata masyarakat di Dusun Cikadu masih memilki potensi bahya yang cukup besar. Dimana setelah dilakukan pengambilan data, masih banyak warga Dusun cikadu yang masih menggunakan tunggu tradisional dan kompor gas secara bersamaan. Dimana tindakan ini dapat menyebabkan timbulnya bahaya kebakaran. Untuk itu maka dilakukan pemberian edukasi kepada masyarakat terkait bahaya yang mengancam jika penggunaan tungku tradisional dan kompor gas digunakan secara bersamaan.
Kegiatan edukasi ini ditunjukan agar para masyarakat paham akan artinya bahaya yang ada. Dalam kegiatan edukasi ini ada juga pemberian penjelasan terkait tanggap darurat kebakaran. Masyarakat diberikan pengertian terkait bahaya kebakaran dan tindakan yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran. Kegiatan edukasi ini dilakukan secara door to door, dimana hal ini disebabkan jika dilakukan diwaktu yang sama masyarakat sulit untuk dikumpulkan. Kegiatan edukasi ini dilakukan dengan metode cermah, dimana materi yang disampaikan sudah dirancang dalam sebuat presentasi dalam bentuk PowerPoint. Dimana kegiatan edukasi ini dilakukan dengan mengunjungi rumah-rumah msyarakat yang masih menggunakan tungku tradisional dan kompor gas. Dengan adanya pemberian edukasi ini diharapkan banyak dari masyakat paham akan langkah-langkah tanggap darurat kebakaran jika suatu saat nanti terjadi kebakaran.
Penulis : Triani Ayu Lestari/S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
DPL : Nurhasmadir Nandini, S.KM. M.Kes
#KKNDiar