Edukasi Permainan Tradisional SDN 02 Kalipancur oleh Mahasiswa KKN UNDIP
SEMARANG (10/2/2022) – Untuk mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi maka salah satunya universitas mengadakan sebuah kegiatan akademik yang dinamakan Kuliah Kerja Nyata atau juga yang biasa disebut KKN. Universitas Diponegoro mengadakan KKN Tim I yang resmi diselenggarakan pada tanggal 5 Januari 2022. Pada KKN ini dilaksanakan di Semarang atau di wilayah tempat tinggal masing – masing mahasiswa. KKN yang diikuti oleh 2.345 mahasiswa dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid – 19 Berbasis SDGs”.
Dengan adanya kemajuan IPTEK tentunya membuat dampak positif dan juga negatif. Hal itu dapat berdampak di semua kalangan umur, seperti contohnya di kalangan anak – anak. Dampak positifnya ialah dimana pada masa pandemi seperti ini mereka menjadi sangat terbantu dalam melakukan pembelajaran secara daring, dan dampak negatif nya ialah dimana mereka menjadi kecanduan bermain gadget sehingga menjadi kurangnya bersosialisasi atau bahkan menjadi apatis dengan lingkungan sekitarnya.
Saya Eleonora Miranda A H mahasiswi KKN Tim 1 UNDIP 2021/2022 sekaligus penulis membuat program kerja yaitu edukasi permainan tradisional yang dimana sasaran saya ialah siswa – siswi kelas 2 dan 3 SDN 02 Kalipancur. Penulis berharap dengan memperkenalkan permainan tradisional membuat mereka untuk mengurangi bermain gadget. Banyak makna yang dapat kita ambil dalam permainan tradisional, contohnya ialah kekompakan, konsentrasi, dan lainnya. Namun, dengan adanya pandemi seperti ini juga membuat mereka menjadi terbatas dalam permainan tradisional.
Permainan tradisional juga merupakan salah satu bentuk dari pelestarian budaya Indonesia, dimana pada awalnya permainan tradisional ini merupakan sebagai tradisi dari suatu budaya dan menjadikan hal tersebut sebagai media komunikasi antara individu dengan individu yang lainnya. Menurut penulis permainan tradisional juga dapat menjadi sarana komunikasi antar daerah dikarenakan permainan tradisional ini hampir sama di setiap daerah hanya saja penyebutannya yang berbeda dan ada beberapa perbedaannya.
Permainan tradisional ini juga dapat mengasah imajinasi anak, dikarenakan mereka dapat menambahkan variasi – variasi di dalam permainan tersebut, atau contohnya membuat peraturan – peraturan yang dibuat oleh mereka. Penulis juga berharap semoga generasi – generasi berikutnya dapat menjaga serta melestarikan budaya – budaya yang ada di Indonesia.
Penulis : Eleonora Miranda Andria Hutapea – Antropologi Sosial 2018
Dosen Pembimbing : Sukiswo, S.T, M.T