Meningkatkan Semangat Belajar! Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan Penyuluhan Peningkatan Minat Belajar menggunakan pendekatan Sejarah
Pelaksanaan KKN Tim I tahun 2021-2022
Temanggung(11/02/2022) – Kondisi pandemi saat ini mempengaruhi berbagai macam kegiatan aktivitas sehari-hari. Salah satunya adalah kegiatan belajar mengajar sekolah-sekolah di berbagai daerah. Awal munculnya Covid-19 kemudian merubah pola belajar mengajar yang sebelumnya menggunakan metode tatap muka di kelas, berubah menjadi kegiatan belajar mengajar menggunakan metode daring dengan memanfaatkan berbagai macam platform pendukung yang tersedia seperti zoom, microsoft teams, dan sebagainya. Tetapi metode belajar sistem daring ini memiliki banyak kekurangan dengan terbatasnya kualitas internet di daerah-daerah yang jauh dari kota sehingga jaringan internet yang ada kurang mendukung untuk melakukan pembelajaran secara daring atau online.
Pembelajaran daring atau online tidak semaksimal dengan pembelajaran tatap muka karena guru tidak bisa mengawasi muridnya secara langsung. Hal ini juga dikeluhkan oleh bapak Yudi Dwiyanto selaku guru SMP Negeri 3 Kandangan Kabupaten Temanggung, dengan pembelajaran daring tersebut menurunkan minat belajar para siswa-siswi. Langgeng Surya Alamsyah (22) mahasiswa program studi Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro, telah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yakni “Penyuluhan Peningkatan Minat Belajar menggunakan pendekatan Sejarah kepada Siswa-siswa SMP Negeri 3 Kandangan Kabupaten Temanggung”. Output dari program kerja ini adalah leaflet berupa point-point untuk memotivasi mereka agar giat belajar dan untuk mengubah pola pikir mereka agar dapat melangkah jauh kedepan. Program ini dilaksanakan sesuai dengan tema KKN TIM I Tahun 2022 Universitas Diponegoro yang mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat menuju pasca Pandemi Covid-19 berbasis SDG’S” dan sesuai dengan program SDG’S ke-4 yakni tujuan Pendidikan yang Bermutu. Dengan memberikan materi-materi melalui pendekatan sejarah untuk meningkatkan minat belajar para siswa-siswi maka diharapkan para siswa-siswa dapat mengambil pengalaman-pengalaman yang terjadi di masa lalu. Saya mengambil contoh perjuangan dari pahlawan yang dikenal sebagai Bapak Kebangkitan Nasional yakni dr. Wahidin Soedirohoesodo yang merupakan seorang dokter dan pengagas pendidikan untuk masyarakat umum di masa itu. Perjuangan dr. Wahidin Soedirohoesodo yang sangat luar biasa dengan mengorbankan pikiran, ilmu, tenaga serta hartanya untuk rakyat Indonesia yang mengalami penjajahan agar bisa hidup dengan bahagia dan damai saat itu perlu dicontoh oleh anak-anak muda masa kini. Beliau dr. Wahidin Soedirohoesodo yang miris melihat penderitaan rakyat bangsa Indonesia saat itu berusaha dengan keterbatasaan yang ada di waktu itu agar para rakyat Indonesia bisa hidup dengan layak tanpa adanya penjajahan. Kemudian beliau mendorong para pelajar-pelajar STOVIA untuk mendirikan organisasi yang bertujuan untuk memajukan pendidikan bagi rakyat Indonesia dan dari dorongan beliau maka berdirilah organisasi Boedi Oetomo.
Dari kegiatan ini maka para siswa-siswi SMP Negeri 3 Kandangan Kabupaten Temanggung dapat mengetahui pendiritaan rakyat yang terjajah pada saat itu yang disebabkan karena keterbatasan pendidikan yang ada dan bisa mengerti bagaimana perjuangan para pahlawan-pahlawan kita di masa lalu. Berbanding terbalik dengan fasilitas dan kemudahan teknologi yang ada saat ini, seharusnya para pemuda masa kini harus memanfaatkan kemudahan yang ada dengan belajar dan memperbanyak pengetahuan serta wawasan ilmu. Dengan memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas maka seseorang bisa berkembang lebih besar serta bisa memanfaatkan wawasan dan pengetahuan yang mereka miliki agar berguna untuk kebaikan di sekitar mereka, dan dapat mengaplikasikannya di dalam berkehidupan sehari-hari dengan masyarakat umum.
Penulis : Langgeng Surya Alamsyah (Ilmu Sejarah/Fakultas Ilmu Budaya)
DPL : Dr. Sunarno, S.Si, M.Si.
Lokasi KKN : Desa Tlogopucang, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung