Pot Tanaman Holtikultura sebagai Solusi Pengurangan Limbah Plastik di Laut
Semarang (11/02/2022)—Plastik merupakan salah satu momok bagi ekosistem lingkungan laut. Hal ini karena sulit terurainya sampah plastik yang kemudian mengganggu keseimbangan ekosistem di laut. Kelurahan Bulu Lor terletak di bantaran Sungai Banjir Kanal dan memiliki beberapa sungai kecil di lingkungannya. Selain itu, banyak di temui pedagang kaki lima di sekitar bantaran sungai tersebut. Limbah dari pedagang-pedagang inilah yang mengakibatkan presentasi masukan limbah plastik ke sungai meningkat.
Adanya inovasi mengenai pembuatan pot tanaman holtikultura ini diharapkan dapat membantu mengurangi masukan limbah plastik ke sungai yang nantinya akan bermuara di laut. Dengan adanya pot ini maka masyarakat tidak perlu setiap hari menyiram sayur atau buah yang ditanam tersebut karena pori pada bagian atas botol yang tenggelam akan menjadi jalan masuknya air dari bagian bawah menuju ke media tanam (tanah). Selain itu, tanaman yang dipilih adalah tanaman buah dan sayur yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Hasil panen dari pot ini merupakan produk organik yang tentunya lebih sehat jika dikonsumsi karena tidak mengandung bahan kimia pembasmi hama seperti pestisida yang biasa digunakan oleh petani sayur atau buah. Pot ini juga dapat mengurangi lahan menanam jika di lingkungan masyarakat tidak ada lahan untuk bercocok tanam. Hal ini karena system dari pot ini adalah pot gantung.
Atika Dwiyanti
26050118130060
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
DPL: Dr. Drs. Suroto, M.Pd.