MAHASISWA KKN TIM 1 UNDIP MEMPERKENALKAN KONSEP ECO HEALING-MENTAL HEALTH YANG BERNILAI JUAL
Kelurahan Wonosari, Semarang (12/02) – Dampak pandemi Covid-19 tidak hanya berimbas pada kesehatan fisik tetapi juga berpengaruh pada kesehatan mental yang nantinya menjadi penyebab timbulnya stress pada seseorang. Sesaui dengan KKN Undip Tahun 2021/2022 kali ini mengangkat tema “Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 berbasis SDG’s” dengan mengambil tujuan ketiga yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia. Arsitektur tidak hanya berkaitan dengan bangunan saja melainkan memegang peranan penting terhadap kesehatan jasmani, jiwa dan alam dikarenakan arsitektur berperan dalam menciptakan ruang yang dapat menjadi sumber penyembuhan fisik dan jiwa penggunanya.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Dewi Rantam Sari (21), Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Jurusan Arsitektur yang mengajak ibu-ibu RW 16 Kelurahan Wonosari untuk lebih mengenal luas fungsi arsitektur melalui program kerja individu “Pengenalan Dan Pemanfaatan Jenis Tanaman Aromaterapi Sebagai Eco Healing-Mental Health”. Eco Healing-Mental Health merupakan konsep yang menghubungkan alam dan manusia melalui aktivitas sederhana seperti berkebun terutama untuk jeis tanaman aromaterapi. Aroma disini menjadi salah satu komponen penting yang berpengaruh pada bangunan dan manusia karena untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi penggunanya perlu dihindari aroma yang mengganggu atau tidak sedap selain itu aroma juga dapat menciptakan keselarasan antara jiwa, fisik dan juga alam yang lebih jauh dapat berpengaruh pada kesehatan mental seseorang.
Pelaksanaan program kerja individu ini dilakukan selama dua hari di tanggal 28 Januari dan 6 Februari 2022. Pada hari pertama, kegiatan yang dilakukan berupa edukasi dan sosialisasi yang bertempat di Balai Pertemuan RT 01/RW 16. Edukasi yang diberikan mengenai peran arsitektur bagi kesehatan mental, pengenalan konsep Eco Healing-Mental Health hingga jenis-jenis dari tanaman aromaterapi.
Kemudian kegiatan pada hari kedua, dilanjutkan dengan pengenalan mengenai pemanfaatan dari tanaman aromaterapi yang selain dimanfaatkan sebagai tanaman hias dapat juga dimanfaatkan sebagai produk Eco Healing-Mental Health untuk membantu kesehatan mental yaitu lilin aromaterapi. Kegiatan yang dilakukan diantaranya menanam dan membagikan tanaman aromaterapi kemudian dilanjutkan dengan pelatihan untuk membuat lilin aromaterapi dari ekstrak bunga rosemary bersama ibu-ibu RW 16.
Selama pelaksanaan program kerja berlangsung, antusiasme yang ditunjukan oleh masyarakat juga beragam baik dalam pemberian materi edukasi maupun praktik yang telah diberikan. Masyarakat dapat memahami manfaat dari tanaman aromaterapi bagi kesehatan mental dan juga mengetahui lebih jauh produk dari Eco Healing-Mental Health yang tidak hanya berupa tanaman aromaterapi namun dapat juga berupa lilin aromaterapi. Dengan adanya program kerja tersebut diharapkan membuat masyarakat dapat memahami kebermanfaatan dari tanaman aromaterapi untuk kesehatan mental yang dapat dimanfaatkann lebih jauh menjadi lilin aromaterapi yang juga memiliki nilai jual.
Penulis : Dewi Rantam Sari (Arsitektur-FT)
DPL : Dr. Rr. Karlina Aprilia Kusumadewi., SE., M.Sc., Ak., CA., CTA., CFrA., CAAT