Mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2022 Memperkenalkan Bahasa Jepang Guna Menambah Wawasan Bahasa Asing pada Anak Sekolah Dasar
Kabupaten Magelang (5/2/22). Bahasa merupakan aspek penting yang dibutuhkan manusia untuk saling berkomunikasi yang seharusnya sudah ditanamkan sejak usia dini pada anak. Pengenalan bahasa asing merupakan salah satu cara yang dapat mendukung perkembangan otak anak menjadi lebih baik. Pembelajaran bahasa pada anak biasanya dilakukan di sekolah sebagai mata pelajaran yang wajib.
Namun, saat ini kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak berjalan maksimal disebabkan pandemi Covid-19 yang memaksa siswa untuk melakukan pembelajaran secara daring di rumah masing-masing. Setelah pembelajaran dilakukan secara daring selama setahun lebih, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah mengumumkan bahwa saat ini sekolah sudah diperbolehkan untuk menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan melakukan pembatasan waktu dan jumlah siswa dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hal tersebut masih menjadi permasalahan karena waktu belajar siswa di sekolah sangat singkat.
Menanggapi hal tersebut, mahasiswa S-1 Jurusan Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro yang tergabung dalam KKN Tim I periode 2021/2022 melakukan pengenalan bahasa asing, yaitu bahasa Jepang kepada anak Sekolah Dasar di Desa Karanganyar, Kecamatan Borobudur.
Program tersebut dilaksanakan selama empat hari, dimulai pada hari Rabu 2 Februari sampai hari Sabtu 5 Februari 2022 di MI Ma’arif dan SDN Karanganyar. Materi yang diajarkan meliputi perkenalan dalam bahasa Jepang ‘jikoshoukai’, sapaan dalam bahasa Jepang ‘aisatsu’, kosakata bahasa Jepang,serta huruf katakana dan hiragana.
Kegiatan ini disambut sangat antusias oleh siswa karena belajar bahasa Jepang merupakan hal baru bagi mereka. Mahasiswa KKN juga memberikan media pembelajaran berupa flashcard jikoshoukai dan aisatsu sehingga siswa bisa tetap belajar bahasa Jepang di rumah.
Kepala Sekolah SDN Karanganyar, Emi Sutrisni memberikan tanggapan positif terkait program kegiatan bahasa Jepang. “Dengan adanya pelajaran bahasa Jepang anak-anak juga senang, karena apa? disini belum ada pelajaran bahasa Jepang dan anak-anak jadi kenal dengan bahasa Jepang,” tuturnya saat dimintai pendapat mengenai kegiatan tersebut.
Penulis: Ittaqy Tafuzy Nurul’Aini
DPL: Dr. Ir Suzanna Ratih Sari, M.M., M.A