Berbenah dan Berubah, Mahasiswa KKN UNDIP Ubah Taman Kelurahan Bandarjo Tampil Inklusif dan Instagramable

BANDARJO (2/2) – RTH (Ruang Terbuka Hijau) menjadi komponen penting dalam pembangunan suatu permukiman. Terlebih taman yang terletak di Kantor Pemerintahan. Penataan lanskap pada kantor tersebut merupakan contoh kecil dari penataan lanskap keseluruhan kawasan (area administratif kantor tersebut berada).

“Taman di depan itu perlu kita tata dan benahi,” ungkap Pak Agus Riyanto selaku Lurah Bandarjo ketika ditemui pada Jumat (7/1).
“Mungkin dari teman-teman mahasiswa KKN UNDIP (di Kelurahan Bandarjo) ada ide-ide penataan taman yang menarik. Apalagi (teman-teman mahasiswa) merupkan putra daerah (Kelurahan Bandarjo). Siapa tahu desain nantinya dapat diwujudkan, sehingga ada kebanggaan tersendiri.” sambung Pak Sinom selaku KaUr Pembangunan dan Kesra Kelurahan Bandarjo.

Menanggapi keresahan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIP di Kelurahan Bandarjo mencoba berbagai proses iterasi desain Taman Kelurahan Bandarjo. Taman yang semula tidak ada elemen hard scape, soft scape, maupun supporting elements, kecuali beberapa vegetasi, diubah menjadi lebih inklusif dan instagramable. Sesuai poin ke-11 pada Sustainable Development Goals mengenai Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan.

Taman Kelurahan Bandarjo ini didesain dengan memperhatikan aspek Inklusifitas yang mana dituntut untuk dapat digunakan oleh siapa saja, dari semua gender, segala kemampuan, dan semua usia. Inclusive design sendiri menjadi target pada poin ke-11.7 SDGs yang berbunyi:
“Pada tahun 2030, menyadiakan Ruang Terbuka Publik dan RTH yang aman, inklusif, dan mudah dijangkau terutama untuk perempuan dan anak, manula dan penyandang difabilitas.”

Guna mewujudkan desain yang Inklusif, beberapa poin Universal Design menjadi panduan dalam visioning desain Taman Kelurahan, yakni antara lain:
- equitable use : dengan mendesain muka tanah taman tidak berbeda dengan ketinggian jalan (tertinggi) pada area Kelurahan Bandarjo,
- size and space for approach and use : dengan memperhitungkan ketinggian bangku dan lebar area berjalan yang nyaman digunakan oleh semua orang, dan
- perceptible information : dengan menyediakan signage/penanda lokasi pada dinding gerbang masuk area Kelurahan Bandarjo dan bagian dalam taman.


Selain memanfaatkan potensi vegetasi yang sudah ada dalam eksisting tapak, taman diredesain dengan menambahkan vegetasi lain seperti pohon kamboja, tanaman bunga (melati, marigold, iris jerman), tanaman heliconia, calathea lutea, monstera, lili paris, tanaman dolar rambat, dan palem kipas. Untuk mengendalikan iklim mikro lokasi, pada taman ditambahkan pula kolam kecil di depan signage “Taman Kelurahan Bandarjo”. Penataan vegetasi, kolam, dan signage yang Instagramable ini sekaligus sebagai focal point pada taman. Harapannya, dapat memberikan memori tersendiri bagi warga yang datang ke Taman Kelurahan Bandarjo. Hal ini sesuai arahan Pak Sinom ketika asistensi desain pada Selasa (25/1).

Tidak lupa, pada sisi kanan taman didesain bangku permanen sebagai tempat istirahat. Sebagai salah satu visioning dari project percontohan, taman ini dilengkapi lubang biopori untuk menambah area resapan air pada tapak dan suatu bentuk penerapan arsitektur hijau. Sistem drainase tertutup juga ditambahkan, agar air dapat mengalir dengan baik.
“Nah, seperti ini desainnya kan bagus,” ungkap Pak Sinom saat serah-terima produk Redesain Taman Kelurahan Bandarjo pada Rabu (2/2).

Dengan adanya visioning Redesain Taman Kelurahan Bandarjo ini, diharapkan RTH pada wilayah Kelurahan Bandarjo dapat mulai ditata kembali dan mencerminkan identitas Kabupaten Semarang yang SERASI (Sehat, Rapi, Aman, Sejahtera, dan Indah).
Penulis: Millenisha Omega Putri (Arsitektur-FT)
Dosen Pembimbing Lapangan: Ari Wibawa Budi Santosa, S.T, M.Si