Dapat Sebabkan Kematian dan Cemari Lingkungan, Mahasiswa UNDIP Berikan Sosialisasi Cara Pakai Antibiotik Secara Bijak pada Masyarakat Susukan
Desa Susukan, Kabupaten Semarang (08/02/2022) – Antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan bakteri. Antibiotik tidak boleh digunakan dan dibuang secara sembarangan karena akan menyebabkan resistensi dan pencemaran lingkungan. Resistensi antibiotik sendiri adalah keadaan dimana bakteri di dalam tubuh menjadi kebal terhadap antibiotik sehingga antibiotik menjadi tidak efektif lagi untuk melawan bakteri tersebut. Resistensi antibiotik menjadi salah satu kasus yang dapat menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia. Sepanjang tahun 2019, lebih dari satu juta jiwa meninggal akibat infeksi bakteri yang kebal dengan antibiotik. Jumlah kasus kematian akibat infeksi bakteri pada tahun 2050 diprediksi akan lebih besar dibanding kematian akibat kanker. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang benar adalah penyebab utama terjadinya resistensi.
Permasalahan di atas membuat salah satu mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP, Khumairotul Musnaini (21), tergerak ingin membantu memecahkannya. Dengan programnya yang berjudul “Cara Bijak Pakai Antibiotik”, mahasiswa tersebut melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Tujuan pengadaan program agar dapat menambah pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang cara penggunaan dan pengelolaan antibiotik dengan benar. Untuk mempermudah dalam melakukan sosialisasi, mahasiswa tersebut membagikan brosur dan melakukan penempelan poster dengan gaya bahasa yang dapat mudah dipahami oleh masyarakat.

Sumber: dokumentasi pribadi

Sumber: dokumentasi pribadi
Sosialisasi dilakukan di Desa Susukan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang dengan sasaran utama adalah orang dewasa atau remaja. Pelaksanaan program tersebut dilakukan secara door to door atau mengunjungi dari rumah 1 ke rumah lainnya untuk menghindari kerumunan, mengingat masih adanya pandemi COVID-19 sehingga harus tetap mematuhi protokol kesehatan.
Edukasi diawali dengan menjelaskan pengertian antibiotik, resistensi antibiotik, penyebab resistensi, dan contoh – contoh antibiotik di pasaran serta bahaya resistensi itu sendiri. Dilanjutkan dengan menjelaskan hal – hal apa saja yang harus dilakukan saat mendapatkan obat antibiotik, bagaimana cara menggunakan dan mengelolanya. Penyampaian yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut menggunakan bahasa yang mudah dipahami sehingga masyarakat dapat mengerti. Adanya program tersebut diharapkan dapat mengurangi terjadinya kasus resistensi bakteri terhadap antibiotik karena mengingat bahayanya yang dapat mengancam jiwa.

Sumber: dokumentasi pribadi

Sumber: dokumentasi pribadi
Oleh : Khumairotul Musnaini
DPL : Ari Wibawa Budi Santosa, ST., M.Si
Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro