Rawan Tanah Longsor : Mahasiswa KKN Undip Gelar Sosialisasi Mitigasi Bencana Longsor di Kelurahan Petompon, Kecamatan Gajahmungkur

Dokumentasi Sosialisasi Mitigasi Bencana Longsor

Semarang (09/02/2022), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat, Musibah Bencana yang terjadi selama periode tahun 2021 di Kota Semarang mengalami kenaikan. Tanah longsor menjadi urutan paling pertama bencana alam yang sering terjadi di Kota Semarang. Tercatat selama periode tahun 2021 sebanyak 120 kejadian tanah longsor terjadi di Kota Semarang.

Bencana longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering mengakibatkan kerugian harta benda maupun korban jiwa dan menimbulkan kerusakan sarana dan prasarana lainnya yang bisa berdampak negatif pada kondisi ekonomi dan sosial. Bencana alam tanah longsor dapat terjadi karena pola pemanfaatan lahan yang tidak mengikuti kaidah kelestarian lingkungan, seperti gundulnya hutan akibat deforestasi dan konversi hutan menjadi lahan pertanian dan pemukiman di lahan berkemiringan lereng yang terjal.

Data dari BPBD Kota semarang bahwa terdapat 9 kecamatan yang termasuk dalam daerah rawan tanah longsor yakni kecamatan Gajahmungkur, Gunungpati, Candisari, Ngaliyan, Tugu, Tembalang, Semarang Selatan, Semarang Barat dan Banyumanik.

Edukasi Tentang Mitigasi Bencana Longsor

Berangkat dari latar belakang masalah tersebut, mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2021/2022 menggelar kegiatan sosialisasi mitigasi bencana longsor di Kelurahan Petompon, Kecamatan Gajahmungkur. Kelurahan Petompon merupakan salah satu kelurahan dengan potensi rawan longsor yang cukup tinggi di Kecamatan Gajahmungkur. Data dari BPBD Kota Semarang mencatat selama tahun 2021 telah terjadi 3 musibah tanah longsor di Kelurahan Petompon.

Kegiatan sosialisasi tersebut berjalan lancar dan mendapat tanggapan positif dari para peserta. beberapa ada yang bertanya terkait dengan upaya mitigasi serta ada yang meminta bahan materi yang disosialisasikan agar kemudian digunakan untuk dipelajari bersama sama terkait bagaimana upaya untuk mencegah, memitigasi dan meminimalisir dampak dari adanya bencana tanah longsor. Harapannya dengan adanya kegiatan sosialisasi tersebut masyarakat dapat lebih paham tentang bagaimana cara mitigasi bencana tanah longsor yang baik dan benar serta lebih peka terhadap kondisi fisik alam yang berpotensi menimbulkan bencana di wilayah sekitar.

Penulis : Panji Nugroho Furu — Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro

Editor  : Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum.