Menggunakan Peralatan Sederhana, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Memperkenalkan Sumber Energi Terbarukan kepada Masyarakat Desa Sekaran.
Pemanasan global telah menjadi perhatian publik secara umum pada abad 21 ini. Penggunaan bahan bakar fosil menghasilkan emisi karbondioksida yang dapat merusak ozon dan menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Perubahan iklim memiliki banyak dampak bagi peradaban manusia, seperti naiknya suhu permukaan bumi, perubahan musim tanam, perubahan curah hujan, kekeringan, gelombang panas, mencairnya es di kutub, dan lain sebagainya.
Menghadapi bahaya perubahan iklim ini, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam Sustainable Development Goals poin ke-13 menambahkan tujuan untuk aksi melawan perubahan iklim. Salah satu langkah yang diambil dalam usaha melawan perubahan iklim ini adalah dengan mengurangi emisi karbon.
Berdasarkan data dari ourworldindata.org, emisi karbondioksida berdasarkan sektornya paling banyak dihasilkan dari proses pembangkitan listrik dan panas lalu kemudian disusul oleh sektor transportasi. Di jaman modern ini, penggunaan barang elektronik telah menjadi hal yang lazim. Banyaknya penggunaan barang elektronik ini berimplikasi pada meningkatnya demand pasokan energi listrik.
Untuk mengatasi hal ini, PBB mendorong negara-negara untuk beralih dari penggunaan bahan bakar fosil ke penggunaan sumber energi terbarukan dalam proses pembangkitan listrik. Di negara-negara maju, proses pembangunan infrastruktur untuk pembangkit listrik dengan energi terbarukan telah banyak dimulai. Namun di Indonesia, penggunaan energi terbarukan untuk pembangkit listrik masih belum lazim dan banyak warga Indonesia belum mengerti pentingnya untuk segera beralih ke sumber energi terbarukan.
Menghadapi problematika ini, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim 1 Tahun 2021/2022 di desa Sekaran mengusung program kerja ”Pembuatan pembangkit listrik tenaga angin sederhana sebagai media belajar untuk energi tergantikan”. Mahasiswa Universitas Diponegoro, Rizaldy Firstky Aminul Wahib, dengan menggunakan peralatan sederhana seperti kincir plastik, dinamo bekas, kabel, dan lampu LED dapat membuat simulasi pembangkitan listrik dengan menggunakan tenaga angin.
Mahasiswa KKN juga menjelaskan kepada masyarakat desa Sekaran tentang proses fisis yang terjadi selama proses pembangkitan listrik. Masyarakat desa Sekaran juga turut berpartisipasi dalam proses pembuatan pembangkit listrik sederhana ini dan secara antusias juga mendengarkan penyampaian pentingnya beralih ke sumber energi terbarukan dari mahasiswa KKN Universitas Diponegoro.
“Semoga dapat dikembangkan lebih lanjut” ujar bapak Ermansa, warga desa Sekaran tentang pembangkit listrik tenaga angin sederhana yang dibuat oleh mahasiswa KKN Undip ini.
Dari program kerja ini, diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya untuk beralih ke sumber energi terbarukan dan untuk menghemat penggunaan listrik selama pembangkit listrik di Indonesia belum beralih ke sumber energi terbarukan.
Penulis : Rizaldy Firstky Aminul Wahib (Mahasiswa S1-Fisika, KKN TIM I UNDIP Tahun 2021/2022)
Dosen Pembimbing : Rabith Jihan Amaruli, S.S., M.Hum
Lokasi KKN : Desa Sekaran, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan