Kasus Covid-19 yang kunjung tidak usai membuat Mahasiswa UNDIP untuk menciptakan Informasi kasus kejadian Covid-19 melalui Pesan Infografis

Semarang (05/02/2022) – Sudah hampir 2 tahun kasus Covid-19 melanda satu dunia. Meskipun telah ditemukan vaksin untuk penyakit ini, namun Covid-19 terus bemutasi hingga menciptakan varian-varian baru yang membahayakan bagi seluruh masyarakat. Hal ini membuat Kasus-kasus Covid tidak kunjung selesai. Dari waktu ke waktu, kasus Covid yang terjadi bervariasi antar periode waktu dengan periode waktu lainnya. Hal ini cukup membingungkan masyarakat untuk memahami kejadian sebenarnya mengenai kasus penyakit ini di daerahnya.
Oleh karena itu, Mahasiswa KKN UNDIP di Kelurahan Sampangan, Kecamatan Gayamsari menciptakan Informasi kasus kejadian Covid-19 melalui Pesan Infografis. Dari berbagai kasus-kasus yang telah terjadi dapat disusun sebuah dokumentasi berupa infografis mengenai Data masyarakat yang terjangkit covid-19. Data tersebut kemudian dioleh menjadi sebuah Infografis yakni Informasi yang menampilkan grafik data-data secara terstruktur.
Informasi yang ditampilkan menunjukan bahwa Pada Periode Tahun 2020, kasus Covid-19 di Kelurahan Sampangan cukup terkendali dengan kasus berada maksimal di bawah 31 kasus per bulan. Sedangkan pada periode Tahun 2021 terjadi kenaikan cukup signifikan akibat adanya gelombang kedua yang memuncak pada bulan Juni-Juli. Namun kasus dapat dikendalikan karena adanya PPKM hingga dapat menekan kasus menjadi hanya 27 kasus Pada Bulan Agustus 2021.

Dalam upaya menyebarkan Informasi ini, Mahasiwa KKN UNDIP membagikan Infografis ini melalui Poster yang disebarluaskan kepada masyarakat di Kelurahan Sampangan melalui penempelan Poster di Mading (Majalah Dinding) balai RW, penyerahan Poster ke Kantor Kelurahan dan Puskesmas. Menurut Aryo W, salah satu Mahasiswa KKN UNDIP tersebut mengatakan :
“Pembuatan infografis data masyarakat yang terjangkit covid-19 diperlukan sebagai basis data dalam membuat rencana pengedukasian Varian baru COVID-19 Omicron dan Pencegahan penularannya agar edukasi dan pencegahan yang akan dilakukan dapat dihubungkan dan sesuai dengan kondisi yang nyata.”