Kolaborasi Apik KKN Undip dan Pemerintah Desa Taruman Berikan Pembinaan Siskampling Wujudkan Lingkungan Masyarakat Aman
Desa Taruman, Grobogan – KKN Tim I Undip TA 2021/2022 di Desa Taruman bekerja sama dengan pemerintah setempat memberikan pembinaan siskampling guna mewujudkan sistem keamanan yang kuat di lingkungan masyarakat.
Semenjak pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal 2019 lalu, sistem pemantauan masyarakat mulai dibangkitkan dan diintensifkan kembali untuk memonitori keadaan serta keamanan di lingkungan masyarakat dari kasus infeksi virus Covid-19.
Pemerintah provinsi Jawa Tengah melalui Gubernur Ganjar Pranowo membuat program berbasis sistem keamanan dengan tajuk “Jogo Tonggo”. Program Jogo Tonggo merupakan inovasi pemberantasan Covid-19, berbasis kewilayahan.
Melalui Instruksi Gubernur Nomor 1 Tahun 2020, dibentuklah Satgas Jogo Tonggo, yang memberdayakan warga hingga wilayah Rukun Warga (RW).
Adanya program ini kemudian kembali menghidupkan pos-pos ronda, termasuk di wilayah Desa Taruman. Sejumlah pos ronda di Desa Taruman direnovasi dan mendapatkan fasitias seperti kentongan, TV, dan papan jadwal piket.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil survei dan diskusi program, dalam keberjalanan siskampling sempat mengalami naik-turun kedisiplinan dalam menjalankan siskampling sesuai dengan jadwal piket. Oleh karena ini Mahasiswa KKN Undip 2022 Hanif Rahma Faradilla dnegan bimbingan Ibu Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes., membuat program pembinaan siskampling di wilayah Desa Taruman.
Pemerintah Desa Taruman merespon dengan baik dengan menerima dan melakukan kerja sama membina masyarakat dari lapisan RT untuk membentuk pos jaga atau ronda untuk dapat berjalan menjadi lebih baik lagi. Pembinaan siskampling dilakukan dengan merevisi sistem rotasi jadwal piket, mengaktifkan kembali jimpitan sebagai upaya untuk menambah pemasukan kas di masing-masing RT dan untuk membantu memenui kebutuhan pos ronda.
Selain itu KKN Tim 1 Undip juga membuat transkrip bunyi kentongan untuk setiap pos ronda. Kentongan menjadi salah satu benda yang ikonik dengan pos ronda. Transkrip bunyi kentongan berfungsi untuk memberikan informasi terkait arti bunyi-bunyi kentongan. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang degan pesatnya, menciptakan alat-alat telekomunikasi yang mudah. Meski begitu kentongan masih digunakan di pos-pos ronda Desa Taruman. Kentongan digunakan untuk saling mengirim kabar terkait situasi kondisi lingkungan masing-masing pos.
“Dengan adanya banner bunyi kentongan ini kan masyarakat jadi bisa membaca dan paham arti sesungguhnya dari bunyi-bunyi kentongan yang selama ini ada di pos ronda, enggak cuma sekedar tang-tung tang-tung saja. Kentongan juga kan bagian dari budaya kita, baiknya kita pahami makna sebenarnya, esensi dari keberadaan kentongan dan bunyi-bunyinya itu, meski sekarang sudah ada teknologi yang menggantikan.” Tutur Bapak Sekretaris Desa pada saat survei dan diskusi program KKN.
Dengan sistem ronda yang kembali aktif maka akan mampu mewujudkan sistem keamanan yang kuat sehingga menjadikan lingkungan masyarakat yang aman. Selain itu, keberadaan ronda juga menjadikan perekat kekeluargaan antar warga.
Dokumentasi program kerja dapat dilihat disini
Penulis: Hanif Rahma Faradilla
DPL : Dr. Cahya Tri Purnami, S.KM., M.Kes.