Ruang Terbuka Hijau Semakin Sempit, Mahasiswa UNDIP Buat Desain “Sudut Hijau”
Penambahan lahan terbangun di perkotaan berdampak pada penurunan kualitas lingkungan hidup, baik pada udara, air, tanah maupun lingkungan visual perkotaan. Untuk itu perlu dirumuskan kebijakan pengelolaan dan pengembangan Tata Ruang Hijau perkotaan untuk dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan (Sumarwoto, 1989). Dampak perubahan penggunaan fungsi lahan dan eksploitasi terhadap sumber daya alam, kemajuan sosial ekonomi dan tekanan penduduk di Kota Semarang menjadi kendala dalam mengimplementasikan Program Pembangunan Berkelanjutan yang telah dicanangkan Pemerintah Kota. Beberapa permasalahan yang terjadi sebagai akibat makin berkurangnya Ruang Hijau sebagai penyeimbang ekosistem kota, diantaranya adalah sebagai berikut (Bappeda Kota Semarang, 2006).
1. Terjadi perubahan iklim mikro berupa kenaikan suhu, yang membuat kota menjadi tidak nyaman untuk ditinggali, dibandingkan kondisi beberapa tahun sebelumnya.
2. Keringnya sumber-sumber air pada saat musim kemarau.
3. Meningkatnya zat-zat polutan dalam udara, sebagai indikasi kerusakan lingkungan yang serius, yang jika tidak segera diatasi akan mengganggu kesehatan, kenyamanan, mengurangi produktivitas kerja serta meningkatnya biaya operasionjal pembangunan.
Kondisi diatas sudah mulai dirasakan khususnya pada warga yang hidup dalam perumahan padat seperti di Kelurahan Kaliwiru. Pembangunan akan terus terjadi dan bila hal ini terus dibiarkan akan menjadi semakin buruk kedepannya.
Dengan kondisi tersebut, Mahasiswa KKN Tim 1 UNDIP 2021/2022 mencoba untuk membuat desain “Sudut Hijau”. Desain ini nantinya agar masyarakat dapat menghadirkan penghijauan di area rumah mereka tanpat memakan lahan yang luas.
Desain tersebut akan memadukan antara desain vertikultur dan juga ecobrick. Selain dapat menambahkan area hijau di rumah, masyarakat juga dapat mengurangi pembuangan sampah plastik dan merubahnya menjadi barang yang bermanfaat. Salah satunya adalah dengan merubah botol plastik menjadi rak tanaman yang cocok digunakan di depan rumah atau di sudut tertentu.
Desain ini diterima dengan baik oleh Dinas Kelurahan Kaliwiru. Ibu Qory selaku salah satu pegawai Kelurahan Kaliwiru sangat mengapresiasi desain tersebut dan berharap masyarakat dapat menerapkannya dengan baik.
Modul desain tersebut dibagikan kepada Kepala RW di Kelurahan Kaliwiru dan nantinya akan disebarkan kepada warganya masing masing.
Penulis : Muhammad Badzlin Abyudaya (Teknik Arsitektur)
Dosen Pembimbing Lapangan : Ir. R.T.D. Wisnu Broto, M.T.
Lokasi KKN : Kelurahan Kaliwiru, Kecamatan Candisari
KKN TIM 1 UNDIP 2021/2022