Mereka Baru Tahu, Narkoba seperti Permen. Edukasi Mengenai Pengetahuan Dasar Bahaya Narkoba untuk Anak-anak

Foto Bersama Seusai Sosialisasi Pengetahuan Dasar Bahaya Narkoba
Di masa-masa saat ini, tekanan dalam masyarakat membuat seseorang dapat mencari berbagai macam pelarian. Salah satu bentuknya adalah penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang. Meskipun sudah dilarang dalam undang-undang, masih ada saja orang yang berani menggunakannya. Sayangnya hal ini sudah sampai menyerang kaum muda, bahkan sampai anak-anak. Maka dari itu, sangat diperlukan edukasi mengenai bahaya narkoba bagi anak-anak sedini mungkin.

Anak-anak pada dasarnya sangat mudah diajarkan mengenai hal-hal baru. Hal ini dapat berpengaruh postif dan juga negatif jika tidak diarahkan dengan baik. Sama halnya dengan narkoba, bila dari sedini mungkin anak-anak tidak diberi pengertian tentang betapa berbahayanya narkoba, maka anak-anak ketika beranjak dewasa akan menganggap narkoba sebagai hal yang biasa saja. Maka jika dibandingkan dengan hanya menempel poster dan penyebaran leaflet sesuai konsep sebelumnya, lebih baik mengadakan penanaman pola pikir awal tentang bahaya narkoba pada anak-anak dari sudut pandang saya sebagai orang awam.

Diadakan sosialisasi mengenai bahaya narkoba untuk anak-anak usia 11-12 tahun atau sekitar kelas 6 SD untuk mereka yang bertempat di sekitar RT 13 RW 04 Cempaka Baru. Sosialisasi itu sendiri dilaksanakan dalam bentuk Meet di Google Meet yang dihadiri oleh 13 anak sebagai salah satu upaya pencegahan menyebarnya varian virus omicron. Pada pelaksanaannya sendiri mereka begitu antusias dan penasaran apa itu NAPZA dan pembagiannya. Penjelasan saya pun juga diusahakan mengikuti bahasa mereka yang masih cenderung simpel dan banyak gambaran. Banyak pertanyaan yang menunjukkan rasa kaingin tahuan tentang awal mula mengapa orang bisa memakai narkoba serta lingkungan-lingkungan yang berpengaruh.

Keingintahuan anak-anak mengenai awal mula seseorang bisa terjerumus ke kecanduan NAPZA merupakan sebuah tanda positif. Mereka berani bertukar pendapat dan bisa mengatakan narkoba sebegitu berbahayanya, meskipun ada pertanyaan yang tidak bisa dijawab mengenai morfin dan rokok, secara garis besar sosialisai tersebut seperti bertukar pendapat dengan adik-adik yang tidak jauh umurnya. Diharapkan ke depannya mereka minimal dapat melindungi orang di sekitar mereka dari efek bahaya narkoba.

Penulis : Heribertus Krisnateguh Ariyadi (S1 Teknik Sipil)
DPL : Yayuk Astuti, S.Si., Ph.D