Kurangi Polusi dengan Energi Alami dari Bumi (EBT)
Semarang (11/02) – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro Tim 1 Tahun 2021/2022 mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) yang dilaksanakan pada tanggal 5 Januari – 15 Februari 2022 di Kelurahan Randugarut, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Penggunaan energi fosil pada zaman sekarang ini sangat meningkat drastis. Hal ini tentunya akan berdampak terhadap ketersediaan cadangan energi fosil di dalam bumi yang tidak dapat diperbaharui. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif mengatakan cadangan minyak bumi Indonesia tinggal 3,77 miliar barel. Jika tidak ditemukan cadangan fosil baru, maka energi ini akan habis dalam waktu 9 tahun. Dengan adanya kenyataan ini tentunya kita harus mulai merubah atau beralih yang sebelumnya bergantung pada energi fosil menjadi menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tidak ada habisnya dan tentunya sangat ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi polusi.
Energi Baru Terbarukan (EBT) merupakan sebuah sumber energi yang berasal dari alam yang dapat digunakan dengan bebas, memperbaharui terus-menerus, tak terbatas, ramah lingkungan. Contoh Energi Baru Terbarukan (EBT) adalah energi air, energi angin, energi matahari, energi panas bumi, energi biomassa, dan energi gelombang laut. Pada saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya mendorong untuk beralih ke Energi Baru Terbarukan.
Dari hal tersebut unuk mendukung pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT), kami memberikan edukasi melalui sosialisasi kepada masyarakat melalui media stand banner. Stand banner ini diharapkan mampu memberikan edukasi yang baik kepada masyarakat sehingga dapat memahami dan mempraktekan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan(EBT)
Penulis : Sidik Purnomo Aji – Teknik Elektro 2018
DPL : Ir. Ibnu Pratikto, M. Si.