Mahasiswa KKN TEMATIK Universitas Diponegoro Dusun Lerep Berinovasi Membuat Resep Variasi MPASI Dengan Buah Naga

Mahasiswa sedang mempresentasikan pentingnya MPASI bagi bayi dibawah dua tahun

Semarang (11/02)-Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Inisiasi Mahasiswa Universitas Diponegoro berlangsung pada periode 5 Januari hingga 15 Februari 2022 dengan tema ”Optimalisasi Potensi Produk Tanaman Buah Naga Menjadi Produk yang Bernilai Tinggi Dalam Meningkatkan Perekonomian di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang””. KKN ini berlangsung dalam kurun waktu 40 hari yang dilakukan secara luring disertai dengan protokol kesehatan yang kett mengingat pandemik Covid-19 masih merebak di Indonesia. Salah satu mahasiswa KKN ini membuat program monodisiplin berupa Sosialisasi Pentingnya MPASI, Pemanfaatan Buah Naga Sebagai Menu Variasi MPASI, dan Kandungannya bagi Bayi Dibawah Dua Tahun.

Dusun Lerep, Kecamatan Ungaran Barat memiliki jumlah balita yang cukup banyak. Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan bahwa di Dusun Lerep terdapat 9,1% balita gizi kurang. Di mana dari total 1842 balita, terdapat 167 anak yang menderita gizi kurang. Angka ini menunjukkan bahwa persentase balita penderita gizi kurang di Desa Lerep jauh di atas rata-rata. Sementara itu, di Desa Lerep sendiri memiliki sumber daya buah naga. Desa ini memiliki kebun budi daya buah naga sendiri yang dipanen lalu nantinya dijual. Untuk menurunkan persentase kasus balita gizi kurang di Desa Lerep, maka dari itu diadakan program Sosialisasi Pemanfaatan Buah Naga sebagai Bahan Menu Variasi MPASI dan Kandungan Nutrisinya bagi Bayi dibawah Dua Tahun (Baduta). “Menurut saya, keterampilan dalam pemanfaatan sumber daya pangan lokal untuk pembuatan menu MPASI merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh ibu-ibu setempat yang memiliki bayi dibawah dua tahun, melihat sumber daya pangan lokal di Desa Lerep ini adalah buah naga, maka saya ingin memberikan stimulus bagi ibu-ibu kader posyandu agar mampu berinovasi dengan variasi menu MPASI yang memanfaatkan buah naga.” Ujar Amalia. Dalam sosialisasinya kali ini, Amalia memberikan dua resep variasi menu MPASI, diantaranya adalah Puree Biskuit Buah Naga dan Puree Alpukat Buah Naga.

Adapun proses pembuatan menu variasi MPASI dari buah naga ini juga sangatlah mudah. “Untuk Puree Biskuit Buah Naga sendiri hanya cukup menghaluskan 2 biskuit bayi instan atau bisa juga diganti dengan regal, setelah itu menghaluskan 1/2 buah naga dengan blender hingga menjadi puree. Setelah halus, puree disaring, lalu letakkan di atas biskuit bayi yang sudah dihaluskan seperti topping. MPASI Puree Biskuit Buah Naga siap dinikmati oleh si kecil,” papar Amalia. Resep kedua yaitu Puree Alpukat Buah Naga juga tidak kalah mudah, kita hanya perlu menyiapkan 1/2 buah naga, 1/2 buah alpukat, dan 1 biskuit bayi. Pertama-tama, haluskan 1/2 buah naga hingga menjadi puree dengan cara diblender. Kemudian, haluskan buah alpukat hingga menjadi puree. Setelah itu, letakkan keduanya pada sebuah mangkok dengan urutan buah alpukat terlebih dahulu, kemudian buah naga. Setelah itu, tambahkan remahan biskuit bayi di atasnya sebagai topping. MPASI Puree Alpukat Buah Naga siap dinikmati oleh si kecil.

Sosialisasi ini berjalan dengan lancar diikuti oleh para kader posyandu RW 3 “Mekar Sari” Desa Lerep. “Terima kasih untuk sosialisasinya Kak, sangat membantu dan memberikan insight baru bagi kami untuk bisa lebih berinovasi membuat MPASI dari buah-buahan yang ada, terutama buah naga sebagai potensi desa Kami,” ujar Bu Wuri, salah satu kader posyandu di RW 3 Desa Lerep.

Menu Variasi MPASI dari Buah Naga (kiri : Puree alpukat buah naga, kanan : puree biskuit buah naga)

Penulis : Amalia Salsabila Ashifa

Dosen Pembimbing : Amni Zarkasyi Rahman, S.A.P., M.Si.