Lestarikan Folklor Sebagian Lisan, Mahasiswa Undip Ajak Anak-anak Kelurahan Bendungan Bermain Permainan Tradisional untuk Tingkatkan Kemampuan Kognitif

Tisa dan adik-adik dari RT 01 dan RT 02 Kelurahan Bendungan bermain permainan tradisional Cublak-cublak Suweng

Semarang (8/2/2022) – Indonesia merupakan negeri yang sarat akan budaya. Khazanah budaya yang beraneka ragam menjadi kekuatan dan karakteristik yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya. Satu contoh dari sekian banyak peninggalan budaya Indonesia yakni permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan peninggalan budaya yang tergolong ke dalam folklor sebagian lisan. Di dalamnya, terkandung nilai-nilai luhur yang dianut oleh generasi terdahulu. Selain itu, permainan tradisional juga mengajarkan kearifan lokal hingga toleransi antarsesama umat manusia.

Ditengah hadirnya perkembangan zaman, anak-anak cenderung lebih asyik bermain gawai ketimbang bermain permainan tradisional. Padahal, bermain permainan tradisional memiliki manfaat untuk anak. Dilansir dari https://www.kompas.com/, bermain permainan tradisional bermanfaat untuk membangun kerja sama dengan teman sebaya (perkembangan sosial emosional). Selain itu, permainan tradisional juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif pada anak.

Menanggapi fenomena tersebut, Tisa Neviarmida, mahasiswa peserta KKN Tim I Undip 2021/2022 tergerak untuk mengedukasi adik-adik di Kelurahan Bendungan mengenai manfaat dari bermain permainan tradisional. Edukasi tersebut dilakukan Tisa melalui kegiatan “Ayo Dolan” di Rumah Pintar yang berlokasi di RT 01, RW 03, Kelurahan Bendungan. Kegiatan yang dilakukan pada Selasa (01/02/2022) melibatkan adik-adik RT 01 dan RT 02  dari RW 03, Kelurahan Bendungan.

Flyer manfaat bermain permainan tradisional

Dalam kegiatan tersebut, Tisa mengajak adik-adik untuk bermain permainan tradisional Cublak-cublak Suweng. Permainan tradisional Cublak-cublak Suweng bertujuan meningkatkan kepercayaan diri, melatih kerja sama, hingga melatih motorik halus. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan  lomba balap bakiak. Wajah sumringah dari adik-adik menunjukkan antusiasme mereka terhadap 2 permainan tradisional tersebut.

Lomba bakiak

Diadakannya kegiatan “Ayo Dolan” diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta adik-adik Kelurahan Bendungan terhadap permainan tradisional dan mencegah penggunaan gawai secara berlebihan.

Penulis: Tisa Neviarmida

Editor: Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum