Wabah DBD Ancam Warga, Mahasiswa Ajarkan Inovasi Pemanfaatan Daun Sirih sebagai Pembasmi Jentik-Jentik Alami di Kelurahan Kudu

Semarang (10/02/2022) – Menurut WHO kasus DBD tertinggi di daerah Asia berada di Indonesia, Myanmar, Bangladesh, dan India. Pada tahun 2015, tercatat terdapat sebanyak 126.675 penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia, dan 1.229 orang di antaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut lebih tinggi dari tahun 2014, yaitu sebanyak 100.347 penderita dan sebanyak 907 meninggal. Angka kesakitan demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sendiri cenderung mengalami peningkatan dari tahun 1968-2020. Upaya yang paling efektif untuk pencegahan DBD yaitu pemberantasan sarang nyamuk (PSN) alah satunya menggunakan produk pembasmi jentik-jentik dari bahan alami.

Penggunaan pestisida sintetik mempunyai resiko dan dampak negatif lingkungan, untuk mengurangi resiko tersebut perlu diperkenalkan pemakaian pestisida nabati yang ramah lingkungan namun tidak mengesampingkan tujuan utama untuk membasmi jentik-jentik nyamuk Aedes aegeypti dan Aedes albopictus. Salah satu tumbuhan yang memiliki zat beracun bagi serangga khususnya jentik-jentik nyamuk adalah daun sirih (Piper betle L.). Pada daun sirih diketahui mengandung senyawa alkaloid dan senyawa-senyawa lain seperti minyak atsiri, sineol serta zat penyamak (Dharmananda, 2004; Heyne, 1987). Senyawa alkaloid inilah yang berperan untuk membasmi jentik-jentik nyamuk yang cara kerjanya mirip bubuk abate (Kardinan, 2003).

Tim KKN I Universitas Diponegoro 2022 melakukan inovasi terkait permasalahan ini yaitu dengan menciptakan produk cair pembasmi jentik-jentik yang terbuat dari bahan alami daun sirih dan membagikannya terhadap warga serta menjelaskan cara pembuatan produk secara door to door.

Gambar 1. Pembagian produk pembasmi jentik-jentik kepada warga sekitar
Gambar 2. Praktek langsung pembuatan produk bersama ibu-ibu PKK

Penulis: Mutiara Sirait (NIM. 24030118120031)

Jurusan: Kimia

Fakultas: Sains dan Matematika

Dosen Pembimbing     : Oktavianto Eko Jati, S,Pi., M.Si.