MERETAS BUDAYA KORUPSI SEJAK DINI

        TEMANGGUNG – Selasa (8/8) Peserta KKN Tim II Universitas Diponegoro bersama siswa-siswi SD Negeri 2 Kembangsari m20170808_095255elakukan kegiatan pendampingan anti korupsi. Tujuan pendampingan tersebut adalah untuk menanamkan pengetahuan dan pemahaman mengenai korupsi sehingga dapat membantu mencegah serta menanamkan sifat – sifat anti korupsi sejak dini. Siswa-siswi sekolah dasar merupakan sasaran yang tepat untuk dilakukannya pendampingan anti korupsi, karena sebagian besar para siswa-siswi tidak mengetahui “apa itu korupsi” dan juga tidak mengetahui jenis-jenis korupsi dari yang paling sederhana. Oleh karena itu pendampingan sangat penting ditanamkan sejak dini agar mereka dapat belajar dan menanamkan sifat anti korupsi.

Acara tersebut dimulai pukul 08.00 WIB – selesai di SD Negeri 2 Kembangsari dan sasaran utamanya adalah kelas20170808_100013 4 & 5. Pendampingan anti korupsi dimulai dengan menjelaskan mengenai pengertian korupsi, jenis korupsi dan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sifat anti korupsi, dan contoh dalam kehidupan sehari – hari. Selain menjelaskan materi kepada para siswa-siswi di SD Negeri 2 Kembangsari, peserta KKN Tim II Universitas Diponegoro juga melakukan tanya jawab kepada para siswa-siswinya mengenai korupsi. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah para siswa sudah paham mengenai korupsi. Selain memberikan materi tentang korupsi, peserta KKN Tim II Universitas Diponegoro juga menampilkan beberapa animasi tentang korupsi agar para siswa lebih paham mengenai korupsi dan dampaknya di kemudian hari.

        Setelah melakukan pendampingan untuk siswa-siswi di kalangan sekolah dasar khususnya SD Negeri 2 Kembangsari, peserta KKN Tim II Universitas Diponegoro juga melakukan pendampingan kepada guru-guru di SD Ne20170808_091724geri 2 Kembangsari. Setelah melakukan pendampingan seperti penyampaian materi, peserta KKN Tim II Undip membuka kantin kejujuran di setiap kelasnya yang diharapkan kedepannya dapat melatih kejujuran dan para siswa mempunyai tanggung jawab untuk melakukan segala aktivitasnya. Dalam praktek kantin kejujuran tersebut, sebagian besar para siswanya membayar barang yang dibeli tanpa harus diawasi. Dan selama kegiatan siswa-siswi sangat antusias mengikuti jalannya acara pendampingan anti korupsi.