UBAH SAMPAH MENJADI PAVING BLOCK??? MAHASISWA KKN TEMATIK UNDIP MEMBANTU PERMASALAHAN SAMPAH DI DESA JABUNGAN

KOTA SEMARANG – Plastik merupakan material yang sangat sulit terurai dimana degradasi plastik dengan cara penimbunan memakan waktu yang sangat lama hingga puluhan tahun. Di Indonesia konsumsi plastik juga meningkat dengan cepat. Penggunaan plastik akan terus meningkat karena adanya peningkatan populasi manusia, perkembangan aktivitas serta perubahan kondisi gaya hidup dan sosio-ekonomi masyarakat.
Sampah merupakan masalah umum yang hampir terjadi di seluruh Indoensia tak terkecuali juga di Kelurahan Jabungan. Kelurahan jabungan sendiri berada di pinggir kota dengan luas wilayah 2.265 Ha yang letaknya cukup strategis karena berada di pinggir wilayah Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, Dengan jumlah penduduk 4.094 Jiwa yang 80% masyarakatnya bertempat tinggal di Kawasan pemukiman pedesaan dan padat penduduknya, Yang terbagi menjadi menjadi 6 Rukun Warga dan terdiri dari 30 Rukun Tetangga, Dimana dengan data yang disebutkan tidak terpungkiri bahwa sampah organik dan anorganik yang dihasilkan sangatlah banyak.
Salah satu alternatif untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan membuat paving block. Paving block merupakan sebuah komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau sebuah bahan perekat hidrolis sejenisnya, air, dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton itu. Terdapat sebuah inovasi dimana sampah plastik juga dijadikan tambahan bahan untuk paving block. Tentunya bahan pembuatan paving ini tidak hanya plastik saja, tetapi juga masih membutuhkan bahan lainnya sebagai pendukung untuk menghasilkan kekuatan, dan tingkat kehalusan hasil akhir.
Untuk merealisasikan hal tersebut, kami membuat sebuah alat yang bisa mengubah sampah-sampah plastik menjadi paving block yang tentunya akan melestarikan lingkungan dan juga memiliki nilai ekonomis. Kami membuatnya dengan menggunakan metode pengelasan karena bahan yang kami gunakan ialah baja. Baja digunakan karena proses pemanasan terjadi sehingga membutuhkan bahan yang tahan panas.
Dengan adanya program ini, kami berharap permasalahan sampah di Kelurahan Jabungan bisa teratasi sehingga lingkungan menjadi lestari. Paving block ini juga bisa dijual ataupun digunakan pada Kelurahan Jabungan untuk menambal jalan. Jadi, paving block ini juga memiliki nilai ekonomis untuk warga Jabungan.
Penulis : Naufal Tala Musthofa, Mahasiswa Manajemen dan Administrasi Logistik, KKN Tematik P2MD Universitas Diponegoro 2021, Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Dosen Pembimbing Lapangan: Fahmi Arifan, S.T., M. Eng