Mencegah Stunting Membantu Negara? Penyuluhan Stunting Bersama Posyandu RW 14 Jatibening
Pondok Gede (13/7), saya menggelar penyuluhan dengan judul “Mencegah Stunting untuk Masa Depan Negara” di Posyandu RW 14 Jatibening. Penyuluhan ini digabung dengan kunjungan bulanan dari Puskesmas Jatibening untuk efektivitas waktu serta menjamin kedatangan orang tua yang berada di sekitar. Penyuluhan ini merupakan salah satu program kerja yang saya laksanakan sebagai kewajiban saya sebagai mahasiswa Universitas Diponegoro yang saat ini sedang menjalani kegiatan KKN secara daring di domisili masing-masing.
Stunting menjadi salah satu topik yang saya pilih sebagai tema bagi program kerja saya karena beberapa hal. Pertama, stunting sudah menjadi salah satu isu yang diusahakan pemerintah untuk dapat ditekan hingga pada 2024 nanti sehingga program ini diharapkan dapat membantu upaya tersebut. Upaya pemerintah untuk penurunan angka prevalensi stunting merupakan salah satu upaya yang patut mendapatkan perhatian karena dampak negatif stunting dalam jangka panjang dan skala besar dapat sangat merugikan negara. Kedua, melalui pembicaraan saya dengan Ketua Posyandu RW 14, Ibu Rara, RW ini diisi oleh banyak balita. Ketika saya melakukan observasi di RW ini, saya juga menemukan ada banyak anak-anak yang berlarian yang membuktikan pernyataan Ibu Rara. Maka dari itu, isu stunting yang dibawakan akan lebih tepat sasaran. Alasan ketiga yang tidak kalah pentingnya, ketika saya juga sedang melakukan survei dan observasi pada masyarakat sekitar, beberapa orang tua yang saya temui dan ajak berbicara tidak mengetahui mengenai stunting. Karena rendahnya kesadaran dan pengetahuan mengenai stunting maka saya yakin bahwa penyuluhan ini akan lebih bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Pelaksanaan kunjungan oleh Puskesmas Jatibening sebagai bentuk monitoring ke posyandu dimulai pada pukul 09.00 WIB kemudian materi penyuluhan saya berikan pada pukul 11.00 WIB karena menunggu pemeriksaan pada anak-anak telah selesai terlebih dahulu. Karena ukuran Posyandu RW 14 tidak terlalu besar, hanya ada beberapa orang tua yang ikut masuk ke dalam dan beberapa Kader Posyandu juga ikut dalam penyuluhan ini. Penyuluhan diadakan secara cukup informal, hanya dengan verbal dan alat bantu poster karena posyandu tidak menyediakan proyektor untuk menampilkan powerpoint. Karena keterbatasan waktu, penyuluhan tidak dapat diadakan terlalu lama. Setelah pemberian materi sekitar 7-10 menit, tidak ada pertanyaan baik dari orang tua maupun Kader Posyandu maka acara dilanjutkan pada sesi dokumentasi, pemberian poster kepada Posyandu yang diwakili salah satu Kader Posyandu, dan pembagian makanan ringan. Dari wawancara singkat dengan salah satu kader, Bu Iyem, penyuluhan ini mendapat reaksi positif dari Puskesmas Jatibening dan orang tua yang menghadiri. Diharapkan bahwa pemberian materi setelah kunjungan rutin Puskesmas Jatibening dapat terus diadakan dengan membawa topik penting lainnya.
Penulis: Godeliva Euginia
DPL: Dr. Aminah, S.H., M.Si