Rentan Tergiur dengan Barang Murah, Mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2022 Berikan Edukasi Mengenai Bahaya Merkuri pada Produk Kecantikan yang Banyak Beredar

Semarang (22/7/2022). Produk kecantikan atau kosmetik kini menjadi produk keseharian yang digunakan masyarakat untuk menjaga kulit mereka tetap sehat. Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan kulit kian meningkat, begitu pula dengan usaha beberapa masyarakat untuk memutihkan kulit ataupun menjadikan kulit mereka terbebas dari bekas-bekas luka. Beberapa produk diklaim dapat memutihkan kulit secara cepat, namun jika tidak berhati-hati dalam memilih produk, bisa saja produk yang dipilih adalah produk bermerkuri. Oleh karena itu, Marsya Rizqia Putri, salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip tahun 2022 dari Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Matematika, mengadakan penyuluhan mengenai “Bahaya Merkuri pada Produk Kecantikan”.

Kegiatan edukasi ini dilakukan di Kelurahan Cepoko, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, tepatnya pada pertemuan ibu-ibu PKK RT 3/ RW 1 Kelurahan Cepoko. Pada hari Jum’at, 15 Juli 2022 di rumah Bapak Muntari, Ketua RT 3/ RW 1, penyuluhan dimulai dengan pertanyaan terkait apa yang dimaksud dengan “merkuri”, para ibu menjawab, masih belum mengerti mengenai merkuri dan juga baru pernah mendengar kata tersebut.

Selain edukasi menggunakan bantuan power point, Marsya juga membuat leaflet yang dibagikan dan dapat dibawa pulang oleh ibu-ibu PKK. Edukasi berisi tentang apa itu merkuri dan bahaya yang ditimbulkan jika ada di dalam produk kecantikan yang dipakai sehari-hari. Merkuri merupakan logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan. Jika digunakan pada kulit maka dapat membuat lapisan kulit menjadi menipis, iritasi, hingga kanker kulit. Selain itu merkuri dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit kita sehingga menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan, ginjal, mata, dan otak. Merkuri juga telah ditetapkan sebagai 1 dari 10 bahan kimia utama yang mengancam kesehatan masyarakat di dunia, menurut WHO.

Ciri-ciri produk kecantikan yang mengandung merkuri juga disampaikan pada penyuluhan Jum’at lalu, agar masyarakat dapat menghindari produk yang bercirikan tersebut dan selalu mengecek nomor registrasi pada kemasan produk di website cekbpom.pom.go.id supaya keamanan produk lebih terjamin. Apabila tidak terdaftar di BPOM maka sebaiknya dihindari terlebih dahulu. Ditampilkan pula beberapa produk kecantikan yang telah terbukti mengandung merkuri berdasarkan data yang diambil dari BPOM.
Dari beberapa ibu PKK yang datang, ternyata ada satu ibu yang sempat menggunakan produk bermerkuri, namun sekarang sudah tidak lagi menggunakannya. Dengan diadakannya edukasi bahaya merkuri ini, diharapkan masyarakat lebih waspada dan menghindari produk bermerkuri. Setelah materi edukasi selesai disampaikan, Marsya membuka sesi tanya jawab. Para ibu aktif bertanya mengenai produk kecantikan yang mereka gunakan apakah sudah aman dari merkuri. Lalu, Marsya juga menyampaikan untuk menghindari pembelian krim murah kiloan ataupun rangkaian produk yang lengkap tetapi murah, karena biasanya produk-produk tersebut tidaklah aman dari merkuri. Para ibu menimpali bahwa justru produk murah tersebut yang sebenarnya mereka cari, sehingga perlu disampaikan pula jika ada banyak produk aman dengan harga terjangkau dan telah terdaftar di BPOM.

Penyuluhan sore hari itu, ditutup dengan foto bersama dan berpamitan. Kepada ibu-ibu PKK, Marsya terbuka untuk diskusi ataupun ditanyai mengenai produk kecantikan melalui whatsapp pribadinya, sehingga diharapkan ibu-ibu PKK dapat memanfaatkan keadaan tersebut. Harapannya setelah Penyuluhan “Bahaya Merkuri pada Produk Kecantikan” ini selesai, tidak ada lagi masyarakat RT 3/ RW 1 Kelurahan Cepoko yang tergiur menggunakan produk kecantikan karena hasilnya yang instan.