Ebi Furai dan Mangrove Desa Mojo
Di minggu ke dua, kegiatan inti kami di Desa Mojo adalah menyelesaikan kprogram multidisplin yang kami rencanakan. Seperti pembuatan UMKM Ebi Furai. Pembuatan UMKM ini dilakukan untuk pelatihan sebagai rintisan UMKM dengan olahan udang yang berasal dari hasil tambak Desa Mojo. Kami mengundang seluruh ibu-ibu dari Desa Mojo untuk ikut serta pada hari Selasa, 19 Juli 2016 di Balai Desa Mojo. Selain cara mengolah udang menjadi Ebi Furai, kami juga memberikan pengetahuan tenatang udang, pemasarannya, perhitungan benefit cost, pengemasan dan legalitasnya. Proses pembuatan udang sampai dengan berbagai macam kegiatan dalam program multidisiplin kami berjalan lancar dan udang olahan yang kami masak laris sebagai sampel jadi Ebi Furai yang sudah jadi.
Setelah produk Ebi Furai jadi, barulah diadakan penyuluhan tentang perlunya menanamkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemasaran yang baik untuk produk home industry yang dihasilkan di Desa Mojo oleh Rowina Kartika Putri dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Seperti yang kita ketahui, di Desa Mojo banyak sekali UMKM yang sedang berkembang, akan tetapi sangat disayangkan karena pemasarannya tidak berjalan dengan baik. Untuk itu, perlu kita tanamankan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemasaran yang baik. Pada penyuluhan ini, kami memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa pemasaran sangatlah penting untuk kemajuan usaha. Rowina juga menjelaskan manfaat-manfaat yang akan didapatkan dengan adanya pemasaran. Tidak lupa pula kami menjelaskan bagaimana cara melakukan pemasaran dan jenis-jenis pemasaran yang dapat dilakukan oleh masyarakat yang memiliki usaha, beserta contoh sebuah video inspiratif agar masyarakat tertarik dan timbul niat untuk melakukan pemasaran yang lebih baik. Reaksi dari peserta penyuluhan sangatlah baik, sangat antusias dengan adanya penyuluhan pemasaran ini, karena kondisi dari usaha memang kurang dalam pemasaran. Selain itu, Rowina juga memberikan penyuluhan tentang Pengenalan struktur organisasi agar terciptanya manajemen yang baik pada home industry di Desa Mojo. Karena dengan adanya struktur organisasi yang baik, maka akan memberi kesuksesan pada usaha, memudahkan pengembangan SDM , dan dapat memisah fungsi delegasi antar setiap bagian pekerjaan.
Setelah pembuatan Ebi Furai selesai dengan sisa waktu yang ada, penyuluhan oleh Sacra Insan Sing Adiluhung dari Fakultas Hukum menjelaskan mengenai hidup bersih yang mengacu pada Undang-Undang Lingkungan Hidup, saat menjelaskan slide dan gambar-gambar didepan para ibu-ibu di Desa Mojo, sangat antusias memperhatian betapa pentingnya kebersihan lingkungan sekitar mereka. Lalu Sacra Insan juga menerangkan bahwa ada dampak buruk bagi masyaraat satu dengan masyarakat yang lainnya jika kebersihan tidak dilaksanaan dengan tertib dan tidak teratur salah satu contohnya membuang limbah sampah di air sungai Desa Mojo akan menimbulkan banjir lebat yang dapat merugikan keresahan semua masyarakat di Desa Mojo. Maka dari itu kebersihan dari sangatlah penting dijaga dan selalu di perhatikan oleh seksama masyarakat, lagipula kebersihan lingkungan sudah diatur oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia.
Selanjutnya, Nugraha Ekatama memberikan penyuluan e-commerce berbasis media sosial untuk produk hasil UMKM di desa mojo, yang berfokus pada penjualan makanan yang berbahan dasar udang dari hasil tambak yang ada di desa. Pada penyuluhan ini, Nugraha juga mengajarkan cara pembuatan sejenis toko online dengan menggunakan media sosial yaitu facebook yang bertujuan untuk mempermudah dan menjangkau konsumen yang berada di desa mojo maupun di luar desa mojo. Nugraha menggunakan media sosial berupa facebook dikarenakan di Desa Mojo lebih banyak penggunanya dan terbilang mudah dalam pengoperasiannya. Dalam penyuluhan ini, kami memberikan modul cara pembuatannya. Setelah memberikan penyuluhan e-commerce berbasis media sosial, selanjutnya Nugraha memberikan penyuluhan tentang Masyarakat Ekonomi Asean, dalam penyuluhan ini, nugraha menjelaskan bahwa penjualan produk–produk pada masyarakat ekonomi asean lebih menggunakan website dan media sosial untuk menjangkau berbagai negara khususnya di ASEAN.
Di hari Rabu, 20 Juli 2016 kami melaksanakan program multidisiplin kami yang ke dua yaitu Ekowisata Hutan Mangrove Desa Mojo. Kami mengunjungi wisata hutan mangrove dengan didampingi oleh salah seorang anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) bernama Ibu Mulasti. Disana kami mencari data-data dan mengumpulkan bahan untuk membentuk gagasan ekowisata mangrove. Kemudian malamnya kami mengunjungi rumah Bapak Taulani salah seorang anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan BPD. Tujuan kami adalah menanyakan apa yang bermasalah di Hutan Mangrove, fasilitas apa saja yang seharusnya ada, dan harapan Bapak Taulani bagi wisatawan yang datang berkunjung.
Hari Kamis, 21 Juli 2016 kami melakukan pendataan UMKM di seluruh Desa Mojo. Pendataan UMKM ini dibagai menjadi berbagai kluster seperti pertanian, jasa, makanan/minuman, kerajinan, dan kreatif. Selain mendata UMKM, kami juga mendapatkan ilmu baru dari warga Desa Mojo, bagaimana mengelola usaha kecil dan kemampuan dalam mengolah bahan yang ada. Dengan berkunjung ke UMKM Desa Mojo, dilaksanakannya penyuluhan kepada petani tambak dari program monodisplin Hatta Izzaka dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis tentang perhitungan Harga Pokok Produksi untuk Petani Tambak Desa Mojo. Perhitungan Harga Pokok Produksi ini bertujuan untuk menghitung apakah harga penjualan hasil tambak sudah sesuai belum dengan biaya yang dikeluarkan.