Cegah DBD, Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Masyarakat Membuat Perangkap Nyamuk dari Botol Bekas

Kegiatan Pemaparan Mengenai DBD dan Pembuatan Perangkap Nyamuk dari Botol Bekas

Tangerang – Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus Dengue sendiri ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Kasus DBD di Kota Tangerang, Banten hingga Juni 2022 terus mengalami peningkatan. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang, kasus DBD mencapai 331 pasien. Angka tersebut mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya (tahun 2021) yang hanya berjumlah 224 orang. Mengingat hingga saat ini obat untuk membunuh virus Dengue belum ditemukan serta vaksin untuk mencegah DBD masih dalam tahap uji coba, maka satu-satunya cara yang dapat dilakukan adalah pemberantasan dan pencegahan penyebaran nyamuk Aedes Aegypti.

Pada Jumat (15/7), mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Kelurahan Jurumudi, Benda, Kota Tangerang, Banten, Mei Dewi Ratnasari dari program studi S1-Fisika melakukan kegiatan sosialisasi mengenai Demam Berdarah Dengue (DBD) dan pembuatan perangkap nyamuk dengan memanfaatkan botol bekas. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Majelis Taklim Raudhatul Ummayat dengan melibatkan ibu-ibu RW 06 RT 03. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi yang berisikan penjelasan mengenai DBD, ciri-ciri nyamuk Aedes Aegypti, fase DBD, serta upaya pencegahannya. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan perangkap nyamuk menggunakan botol bekas.

Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan perangkap nyamuk ini sangat sederhana dan mudah ditemukan. Terdiri dari botol bekas ukuran 1,5 liter, 50 gram gula merah yang sudah dihaluskan, 2 sdt ragi instant, 250 ml air hangat, kantong plastik hitam, selotip, dan gunting/cutter. Langkah-langkah pembuatan perangkap nyamuk, diantaranya:
1. Potong botol bekas menjadi dua bagian.
2. Larutkan gula merah yang sudah dihaluskan menggunakan air hangat lalu tuangkan ke dalam bagian bawah botol.
3. Masukkan 2 sdt ragi instant ke dalam larutan gula merah.
4. Masukkan bagian atas botol secara terbalik ke dalam bagian bawah botol dan rekatkan keduanya menggunakan selotip hingga tidak ada celah.
5. Lapisi botol dengan plastik hitam.
6. Letakkan perangkap nyamuk di tempat yang terindikasi terdapat banyak nyamuk.

Campuran larutan gula dan ragi akan menghasilkan karbon dioksida yang dapat mengundang kehadiran nyamuk untuk datang ke dalam perangkap. Setelah beberapa hari, larutan gula dan ragi perlu diganti agar lebih efektif karena ragi telah habis mengonsumsi gula dan tidak dapat menarik nyamuk lagi.

Penulis: Mei Dewi Ratnasari – Fisika
Dosen Pembimbing Lapangan: Karnoto, S.T., M.T.
Lokasi: Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Banten