Pengujian Kualitas Air Tanah pada Sumur Artesis RW 01, Kelurahan Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah

Pedurungan, Semarang (20/07). Pada tanggal 5 Juli 2022, mahasiswa UNDIP melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode 2021/2022. Dalam kegiatan KKN yang diselenggarakan selama lebih kurang 45 hari ini, mahasiswa KKN memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan 2 program kerja multidisiplin yang melibatkan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai program studi. Program kerja ini melibatkan peran dari seluruh mahasiswa yang tergabung dalam sebuah kelompok yang telah dibagikan sebelum kegiatan KKN dimulai. Selain melakukan program kerja multidisiplin, mahasiswa KKN juga memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan 2 program kerja monodisiplin yang tentunya berkaitan langsung dengan program studi dari masing-masing mahasiswa. Dalam hal ini, salah satu mahasiswa UNDIP yang berasal dari Fakultas Teknik, Departemen Teknik Geologi memiliki program kerja yang cukup krusial bagi kebutuhan masyarakat, yaitu dengan melakukan pengujian kualitas air tanah yang merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat.

Program kerja monodisiplin ini memiliki kaitan langsung dengan salah satu poin Sustainable Development Goals (SDG’s) nomor 6 mengenai kebersihan air dan sanitasi. Pelaksanaan program kerja ini diawali dengan penentuan lokasi sumur yang ada di RW 01 Kelurahan Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan. Penentuan lokasi sumur ini dilakukan dengan berkoordinasi dengan ketua RW setempat. Pada RW 01, ditemukan sebanyak 2 sumur yang dialirkan ke rumah-rumah warga di beberapa RT untuk penggunaan sehari-hari. Setelah menemukan titik lokasi sumur, dilakukan pengambilan sampel air tanah dan pencatatan koordinat lokasi sumur. Lalu, pengujian sampel air tanah dilakukan di laboratorium yang berada di Gedung Pertamina Sukowati, Kampus Teknik Geologi, Universitas Diponegoro Semarang.

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, didapatkan 5 parameter untuk penentuan kualitas air tanah, yaitu Ph, Dissolved Oxygen (DO), salinitas, Total Dissolve Solid (TDS), dan konduktivitas. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, didapatkan hasil Ph 7,35 atau dapat dikatakan masih dalam batas netral. Sedangkan DO atau kandungan oksigen yang terlarut mencapai 9,6 mg/L yang berarti jumlah oksigen yang terlarut terhitung cukup banyak. Selanjutnya, nilai TDS atau total zat padat yang terlaut dari sampel air yaitu 310 ppm yang diperkirakan cukup beresiko jika air tersebut dikonsumsi tanpa diolah terlebih dahulu. Lalu, untuk nilai konduktivitas air atau kemampuan air dalam menghantarkan listrik memiliki nilai 620 µS. Konduktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah ion-ion atau zat penghantar listrik seperti ion logam. Parameter yang terakhir yaitu salinitas yang merupakan total konsentrasi ion-ion dalam air yang dalam parameter ini ion-ion tersebut ialah sodium, potassium, kalium, magnesium, klorida, sulfat, dan bikarbonat. Dalam pengujian yang telah dilakukan, didapatkan nilai salinitas 0,33 ppt (part per thousand) yang termasuk dalam klasifikasi air tawar.

Penulis: Amar Jihad Fadilah M / 21100119140091 / Teknik Geologi FT UNDIP
DPL: Dr. Yoyok Budi Pramono, S.Pt., M.Si.
Lokasi: Kelurahan Tlogosari Wetan, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.