Pembentukan Tim “GANAS” Gerakan Anti Narkoba dan Miras di Desa Kedungumpul
Jumat, 11 Agustus 2017. Tim II KKN Undip melaksanakan salah satu program multidisiplin yaitu pembentukan tim pergerakan anti narkoba dan miras yang diikuti oleh karangtaruna. Tim ini diikuti oleh perwakilan anggota karangtaruna yang diwakili oleh 2 pemuda dari masing-masing dusun. Desa Kedungumpul berisi 10 dusun yang masing-masing memiliki banyak pemuda yang tergabung dalam karangtaruna. Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 8 hingga 11 malam. Kegiatan diisi dengan 4 pembicara diantaranya yaitu Pak Nurkholis selaku perwakilan dari pihak kepolisian, serta 3 pembicara dari Lembaga Anak Bangsa Cerdas selaku mantan pengguna narkoba dan miras. Pembicara memberikan pengetahuan lebih dalam mengenai narkoba dan miras baik pengertian, jenis, bentuk, dampak, dan sebagainya. Pembicara dari Lembaga Anak Bangsa Cerdas tidak hanya memberikan pengetahuan mengenai narkoba dan miras secara teoritis saja, namun juga menceritakan pengalaman selama menjadi pengguna narkoba dan miras. Pengalaman yang diceritakan sangatlah menginspirasi dan tentunya memberi semangat para pendengar dalam mengambil makna dari cerita tersebut. Terlihat jelas bahwa para pembicara dari Lembaga Anak Bangsa Cerdas ini secara tulus memberikan pemahaman bahaya narkoba dan miras agar masyarakat benar-benar tidak mengkonsumsi hal tersebut. Para pesertapun mengikuti acara dengan antusias. Selanjutnya, acara diakhiri dengan pembentukan tim pergerakan anti narkoba dan miras dari perwakilan karangtaruna masing-masing dusun. Pembentukan tim ini dibantu oleh Pak Widodo selaku sekretaris Karangtaruna Desa, Pak Tato selaku Ketua Karangtaruna Desa, dan Pak Wito selaku Kepala Desa Kedungumpul. Pembentukan tim pergerakan anti narkoba dan miras ini diharapkan mampu membantu proses pencegahan terjadinya transaksi dan penggunaan narkoba dan miras di Desa Kedungumpul. Hal ini dikarenakan letak Desa Kedungumpul sebagai desa yang terdekat menuju kota. Letak tersebut memungkinkan terjadinya transaksi dan penggunaan narkoba dan miras lebih tinggi dibanding dengan desa lainnya.
