DARURAT KESADARAN STUNTING, MAHASISWA KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2021/2022 SELENGGARAKAN PEMBEKALAN BAHAYA STUNTING DI DESA KALIGAWE
Semarang (27/07/2022) Stunting merupakan keadaan gagal tumbuh yang terjadi pada anak balita. Penyebab terjadinya stunting bermacam-macam, salah satunya yaitu kekurangan gizi kronis yang berdampak pada tinggi badan sang anak di mana panjang tubuhnya terlalu pendek. Penyebab lain munculnya stunting di antaranya adalah pelayanan kesehatan yang terbatas seperti layanan ANC (Ante Natal Care), Post Natal serta pembelajaran dini yang berkualitas dan juga minimnya akses air bersih, sanitasi, dan makanan bergizi. Kondisi stunting mulai terlihat ketika bayi berusia 2 tahun, meskipun kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir. Stunting dapat dikenali melalui beberapa ciri seperti terlambatnya pubertas anak, wajah terlihat lebih muda daripada usia anak sebayanya, pertumbuhan gigi yang terlambat, performa yang buruk di tes perhatian dan memori belajar, serta anak akan menjadi lebih pendiam pada usia 8-10 tahun.
Stunting memiliki dampak buruk bagi tumbuh kembang anak, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Dampak buruk jangka pendek dari stunting yaitu meningkatnya kematian, tidak optimalnya perkembangan verbal, kognitif, serta motorik anak, dan juga akan berpengaruh pada meningkatnya biaya kesehatan yang dikeluarkan. Sementara dampak jangka panjangnya yaitu adanya resiko tinggi terkena obesitas serta penyakit lain, kesehatan reproduksi yang menurun, serta postur tubuh saat dewasa yang lebih pendek dibandingkan orang seumuran. Minimnya pengetahuan serta latar belakang pendidikan orang tua balita yang kurang memadai menjadi penyebab kurangnya kesadaran orang tua akan bahaya stunting pada anak.
Berakar dari permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro tahun 2021/2022 berinisiatif untuk mengadakan pembekalan terkait bahaya stunting pada anak yang harus diwaspadai. Pembekalan informasi mengenai pengenalan, penyebab, dan pencegahan stunting diselenggarakan di posyandu Desa Kaligawe pada hari Rabu, 20 Juli 2022 bertempat di salah satu rumah kader posyandu. Target utama pada pembekalan tersebut yaitu orang tua yang memiliki anak balita.
Kegiatan pembekalan dilaksanakan disela-sela antrian pemeriksaan anak. Mahasiswa mengarahkan orang tua yang telah selesai memeriksakan anak untuk membentuk kelompok diskusi kecil. Pembahasan dari diskusi tersebut berisi seputar pengertian, sebaran, ciri-ciri, dampak buruk, penanganan, serta pencegahan stunting. Upaya edukasi yang diberikan tidak berhenti sampai situ saja, mahasiswa juga membagikan pamflet sebagai bahan pengingat bagi orang tua akan materi stunting. Sebagai wujud realisasi pencegahan stunting, mahasiswa juga membagikan susu untuk balita dengan pertimbangan ketentuan usia konsumen dan jenis susu yang baik. Pengadaan program ini mendapat respon positif dari para kader posyandu serta orang tua balita yang datang ke posyandu. Selain fokus pada program edukasi, mahasiswa juga turut berperan aktif membantu pemeriksaan anak sehingga dapat melihat secara langsung kualitas tumbuh kembang anak-anak Desa Kaligawe. Dengan diadakannya program tersebut, mahasiswa berharap bahwa kesadaran para orang tua mengenai permasalahan stunting dapat meningkat, sehingga membantu mengurangi angka stunting di Indonesia.
Penulis:
Olivia Benadita Br.Tinjak 13020119120001 (Sastra Inggris/Fakultas Ilmu Budaya)
Bernadeta Algrika 13020119120014 (Sastra Inggris/Fakultas Ilmu Budaya)
Alex Nailal Muna 13020119130096 (Sastra Inggris/Fakultas Ilmu Budaya)
Puspa Seruni Permatasari 23010119130161 (Peternakan/Fakultas Peternakan dan Pertanian)
M. Naufal Nabhan 23010119130203 (Peternakan/Fakultas Peternakan dan Pertanian)
Galih Widianto 23010119140146 (Peternakan/Fakultas Peternakan dan Pertanian)
Lokasi:
Lingkungan Kaligawe, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang Jawa Tengah
Dosen Pembimbing Lapangan:
Damar Nurwahyu Bima, S.Si, M.Si