Waspadai dan Cegah Diabetes Melitus! Mahasiswa Undip Edukasikannya ke Warga Kelurahan Karangtempel

Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) dan Edukasi Diabetes Melitus oleh Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro
(sumber: dokumentasi pribadi)

Semarang (18/07/2022)-Lansia merupakan kelompok penduduk yang memiliki risiko tinggi untuk terjadinya berbagai macam penyakit degeneratif seperti diabetes melitus (DM). Berdasarkan data Kemenkes RI pada tahun 2013, diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang sering terjadi pada usia lansia. Angka kejadian DM berdasarkan Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa pada usia 55- 64 tahun sebanyak 19,6%, usia 65-74 tahun sebanyak 19,6% dan usia lebih dari 75 tahun adalah sebanyak 17%. Di Kelurahan Karangtempel sendiri terdapat 999 penduduk penduduk yang termasuk dalam kategori lansia. Hal ini tentunya mendorong Benhard Patuan Purba sebagai salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro untuk membantu pelaksanaan pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) dan mengedukasi lansia terkait diabetes melitus.

Kegiatan Pemeriksaan Rutin di Posyandu Lansia Kelurahan Karangtempel
(sumber: dokumentasi pribadi)

Program pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) terhadap lansia dilaksanakan pada hari Senin, 18 Juli 2022 silam. Program ini dilaksanakan di Posyandu Lansia Kelurahan Karangtempel yang terletak di Pos PAUD RW 03, dimana dilakukan pengambilan sampel darah yang kemudian akan diukur kadar gula darahnya menggunakan glukometer. Setelah itu, hasil pemeriksaan akan diinterpretasikan sesuai klasifikasi yang ditetapkan oleh Kemenkes RI. Interpretasi tersebut kemudian akan disampaikan kepada peserta dan diberikan edukasi mengenai diabetes melitus mulai dari definisi, gejala, serta cara pencegahannya.

Poster sebagai Media Edukasi Diabetes Melitus
(sumber: dokumentasi pribadi)

Kegiatan ini dilaksanakan secara bersamaan dengan pemeriksaan lainnya, seperti pengukuran antropometri serta tekanan darah di Posyandu Lansia bersama dengan para kadar posyandu. Seluruh peserta melaksanakan pemeriksaan secara tertib dan lengkap. Ibu Nuning, selaku salah satu kader posyandu dan juga peserta dari pemeriksaan rutin ini menyatakan, “Terkadang saya sering bingung apakah gula darah saya masih normal atau sudah berlebihan. Adanya pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) sangat membantu saya dan peserta lainnya dalam memantau kadar gula darah.” Beliau juga mengungkapkan bahwa edukasi lisan beserta media poster yang diberikan kepada para peserta juga mendorong peserta dalam mencegah terjadinya diabetes melitus.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh masyarakat lansia Kelurahan Karangtempel dapat lebih waspada dan peka terhadap penyakit diabetes melitus melalui pemeriksaan Gula Darah Sewaktu setiap bulannya dan melalukan langkah pencegahan diabetes melitus sesuai dengan edukasi dan media poster yang telah disampaikan oleh mahasiswa.

Penulis : Benhard Patuan Purba

Editor : Abdi Sukmono, S.T., M.T.