Katakan Tidak pada Rendah Diri Bagi Para Penyandang Disabilitas dengan Mengenal Istilah Self-Esteem!
Bekasi (19/07/2022) – Tidak terasa sudah tiga minggu berlalu sejak penerjunan Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro tahun 2021/2022. Sebelumnya telah dilakukan survei tempat lokasi program kerja KKN di minggu pertama. Dengan arahan dari pihak Puskesmas Kelurahan Bojong Menteng, kami mengunjungi salah satu unit usaha khusus untuk para disabilitas bernama Kelompok Usaha Bersama Penyandang Disabilitas (Kubependa). Kubependa diketuai oleh Ibu Paini yang mengajak teman-teman disabilitas agar bisa tetap produktif dengan segala keterbatasan yang mereka miliki.
“Saya ingin anak-anak disini bisa percaya diri dengan kemampuan mereka, makanya saya ajarkan untuk jualan, misalnya jualan mainan dan juga produksi kue-kue kering,” kata Ibu Paini selaku ketua dan pendiri Kubependa. Oleh karena itu, diperlukan adanya edukasi untuk meningkatkan kepercayaan diri teman-teman disabilitas agar mereka merasa nyaman tanpa adanya diskriminasi dan dapat hidup damai berdampingan dengan masyarakat sekitar sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 16.
Bertemu dengan Ibu Paini dan Mba Laras di Kubependa saat Survei Lokasi
Self-esteem merupakan sebuah istilah yang dapat diartikan sebagai harga diri atau penghargaan kepada diri sendiri. Self-esteem adalah sikap yang dimiliki oleh semua orang tanpa terkecuali dalam hal menilai dirinya sendiri baik secara positif maupun negatif yang didapatkan dari hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Para penyandang disabilitas cenderung merasa rendah diri dan minder karena keterbatasan yang mereka miliki berdasarkan pandangan orang lain, padahal setiap manusia tanpa terkecuali berhak untuk merasa dicintai dengan segala kekurangannya. Edukasi mengenai ciri-ciri self-esteem positif dan cara meningkatkan self-esteem dilakukan dengan sosialisasi verbal dan media poster untuk menarik perhatian.
Proses Sosialisasi dalam Memperkenalkan Istilah Self-Esteem
Sosialisasi dilaksanakan langsung di Kubependa dengan dihadiri 9 orang penyandang disabilitas dari berbagai profesi, seperti menjual mainan anak-anak, memproduksi kue kering dan menjualnya. Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini para penyandang disabilitas yang ada di Kubependa dapat menjadi lebih percaya diri dan merasa bahwa mereka tetap berharga serta mampu untuk berinteraksi bersama masyarakat sekitar dengan mengembangkan self-esteem yang positif.
Penulis: Andarini Pradiva Dahayu
DPL: Ibu dr. Siti Fatimah, M.Kes.