CANGGIH BANGET! MAHASISWA KKN FEB UNDIP MELAKUKAN EDUKASI APLIKASI PEMBUKUAN BUKUKAS UNTUK UMKM DI KELURAHAN SALAMANMLOYO KOTA SEMARANG
Semarang (20/7). Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) KKN Tim II 2022 Universitas Diponegoro melakukan rangkaian kegiatan sosialisasi kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah kelurahan Salamanmloyo pada hari Rabu, 20 Juli 2022 sebagai salah satu susunan program kerja keilmuan (monodisiplin).
Menurut Ryan Edriansyah Adhi, salah satu peserta KKN dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Kelurahan Salamanmloyo memiliki potensi wilayah yang besar. Adapun potensi kelurahan Salamanmloyo diantaranya adalah memiliki wilayah yang cukup luas, memiliki 6 RW dan 33 RT, dan berada di daerah pusat Kota Semarang. Adapun demografi penduduk yang ada di Kelurahan Salamanmloyo cukup bervariasi, mulai dari anak-anak hingga orang tua, serta memiliki profesi yang beragam pula, mulai dari pedagang, pegawai, dan masih banyak lainnya. Kelurahan Salamanmloyo juga memiliki banyak UMKM, mulai dari warung nasi, toko kelontong atau sembako, warung minuman, dan masih banyak lainnya. Dengan banyaknya jumlah UMKM tersebut, masih banyak diantara UMKM tersebut yang masih menggunakan pembukuan secara tradisional berbasis kertas, atau bahkan tidak melakukan pembukuan sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa pembukuan yang dilakukan oleh para pelaku UMKM setempat masih belum dilakukan secara benar dan sesuai dengan standar akuntansi. Padahal, pembukuan sangat berpengaruh terhadap perkembangan bisnis UMKM. Melalui pembukuan, para pelaku UMKM dapat melihat kondisi dan perkembangan bisnis, termasuk keuntungan dan kerugian usaha. Terlebih lagi, pembukuan yang dilakukan secara digital dapat lebih menguntungkan UMKM dikarenakan bisa membuat UMKM lebih akuntabel dan mudah mendapat pinjaman modal dari lembaga pembiayaan formal.
Untuk menanamkan pentingnya pembukuan secara digital kepada para pelaku UMKM di wilayah kelurahan Salamanmloyo adalah dengan memberikan edukasi mengenai aplikasi pembukuan, terutama mengenai cara untuk menggunakan aplikasi tersebut, beserta manfaat yang akan diperoleh jika UMKM menggunakaan aplikasi pembukuan tersebut. Kegiatan sosialisasi ini bernama “Edukasi Aplikasi Pembukuan BukuKas untuk UMKM di Kelurahan Salamanmloyo”, yang memiliki tujuan untuk memberikan pengetahuan akan pentingnya menggunakan aplikasi pembukuan secara digital serta cara untuk menggunakan aplikasi pembukuan tersebut. Selain itu, program ini juga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDG’s) delapan yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Adapun aplikasi pembukuan yang digunakan adalah BukuKas, sebuah aplikasi pembukuan digital gratis yang telah dipercaya dan digunakan oleh lebih dari 5 juta pelaku usaha UMKM yang tersebar di 750 kota di seluruh Indonesia. Kegiatan sosialisasi ini juga selaras dengan keilmuan penulis yang berasal dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Adapun UMKM yang diberikan sosialisasi berjumlah 4 (empat) UMKM, yang terdiri dari 2 (dua) warung nasi dan 2 (dua) toko kelontong atau sembako. Agar tujuan sosialisasi dapat tercapai, sosialisasi diberikan dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami oleh para pelaku UMKM sehingga mereka dapat memahami pentingnya untuk menggunakan aplikasi pembukuan dan cara menggunakannya untuk kepentingan usaha mereka.
Dalam mempersiapkan program ini, persiapan yang matang telah dilakukan, mulai dari persiapan materi yang akan disampaikan beserta produk sosialisasi yang akan diberikan kepada pelaku UMKM. Pelaksanaan program diawali oleh dengan meminta perizinan dari pelaku UMKM yang akan diberikan sosialisasi. Setelahnya, sosialisasi dilakukan dengan memberikan materi sosialisasi dengan menggunakan media sosialisasi berupa buku modul yang berisi panduan penggunaan aplikasi BukuKas. Setelah itu, UMKM yang telah diberikan sosialisasi diberikan satu kemasan minyak goreng sebagai bentuk apresiasi terhadap UMKM tersebut. Video panduan penggunaan aplikasi BukuKas juga diberikan kepada pelaku UMKM tersebut sebagai media untuk memahami aplikasi pembukuan BukuKas secara mandiri.
Adapun materi sosialisasi yang diberikan diawali dengan memberikan pengertian tentang aplikasi BukuKas, beserta fitur BukuKas. BukuKas memiliki 4 (empat) fitur utama, yaitu:
1. Mencatat pemasukan dan pengeluaran kas
2. Mencatat piutang dan utang
3. Mengelola stok barang
4. Mengirim dan menagih uang
5. Dan masih banyak lainnya
Setelahnya, dijelaskan pula mengenai cara menggunakan masing-masing fitur BukuKas, termasuk cara untuk menghasilkan 3 (tiga) laporan keuangan dalam BukuKas, yaitu laporan laba rugi, laporan hutang piutang, dan laporan pelanggan. Menurut peserta KKN, Ryan Edriansyah Adhi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, fitur aplikasi pembukuan BukuKas sangatlah berguna untuk para pelaku UMKM setempat. Pelaku UMKM juga sadar akan manfaat yang akan diperoleh jika menggunakan aplikasi pembukuan BukuKas termasuk fitur-fitur yang dimiliki oleh aplikasi tersebut.
Dalam pelaksanaan program ini, keterlibatan pelaku UMKM di wilayah kelurahan Salamanmloyo merupakan sasaran utama dalam program ini sehingga berperan sebagai pihak utama dalam kegiatan sosialisasi ini. Selain itu, perizinan dari kelurahan Salamanmloyo juga mendukung lancarnya program kerja ini.
Setelah melakukan edukasi kepada para pelaku UMKM setempat, dilakukan tanya jawab singkat mengenai materi yang diberikan sebelumnya. Dengan adanya kegiatan sosialisasi tentang aplikasi pembukuan BukuKas ini, diharapkan para pelaku UMKM khususnya pada wilayah kelurahan Salamanmloyo dapat memahami pentingnya menggunakan aplikasi pembukuan BukuKas, serta cara-cara untuk menggunakan fitur-fitur yang dimiliki oleh aplikasi tersebut. Oleh karena itu, diharapkan para pelaku UMKM setempat dapat mulai menggunakan aplikasi pembukuan digital, termasuk BukuKas, untuk kelangsungan usaha mereka kedepannya.