MAHASISWA UNDIP PERSENJATAI ANAK-ANAK SEKOLAH DI ERA GLOBALISASI DENGAN BAHASA INGGRIS.
Semarang (31/07/2022) – Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling umum digunakan di dunia dan merupakan salah satu bahasa yang memiliki penutur terbanyak di dunia selain bahasa mandarin. Dalam segi pendidikan, masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang kurang terpapar akan bahasa Inggris secara langsung. Hal ini dibuktikan dengan adanya riset EF EPI (English Proficiency Index) pada tahun 2021, posisi Indonesia sebagai negara yang penguasaan bahasa Inggris-nya cukup rendah, berada di peringkat ke-80 dari 112 negara internasional yang masuk ke dalam riset. Tak terkecuali dengan warga kota Semarang khususnya warga Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang. Hal ini sangat disayangkan karena bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Banyak dari orang dewasa hingga anak-anak mengaku bahwa mereka kurang terpapar komunikasi menggunakan bahasa Inggris. Bapak Aji (58), selaku ketua RT 02/RW11 Kelurahan Palebon membenarkan hal tersebut, alasannya ialah keterbatasan ekonomi warga RT 02/RW 11 untuk memberikan mereka kursus dan pendidikan yang baik, khususnya dalam pelajaran bahasa Inggris.
Oleh karena hal tersebut, Yosia Putra Kurniawan (23), salah seorang mahasiswa peserta KKN Undip tim 2 tahun 2021/2022 dari jurusan bahasa Inggris mengadakan kelas bahasa Inggris yang ditujukan untuk anak-anak warga RT 02/RW 11. Kelas ini diadakan pada hari Sabtu dan Minggu pada tanggal 30 dan 31 Juli 2020. Anak-anak RT 2 RW 11 mengikuti kelas ini dengan antusias. Pada tanggal 30 Juli, kelas dihadiri oleh 6 orang anak dan pada tanggal 31 Juli kelas dihadiri oleh 9 orang anak warga RT 2 RW 11 Kelurahan Palebon. Hal ini ditujukan untuk mempersiapkan anak-anak sekolah khususnya sebagai generasi bangsa untuk menghadapi era globalisasi yang memerlukan bahasa Inggris.
Adapun materi yang diberikan juga berupa kosakata benda-benda umum dan juga nama-nama angka dan hari dalam bahasa Inggris. Sebagian anak belum mendapatkan materi-materi tersebut di sekolah mereka, namun semua anak dapat mempelajarinya dan berkembang dengan baik. Bapak Sholiqin (42), salah seorang warga RT 2 RW 11 mengakui bahwa kelas ini dapat memberikan dampak positif pada anaknya yang menjadi salah seorang peserta dalam program kerja ini. Ia mengatakan bahwa anaknya menjadi lebih rajin belajar dan kemampuan bahasa Inggrisnya meningkat berkat diadakannya kelas bahasa Inggris sebagai program kerja mahasiswa tersebut.
Penulis: Yosia Putra Kurniawan (13020118130132)