BIOPORI UNTUK WONOSARI
Wonosari memberikan peragaan pembuatan biopori di balai desa yang sebelumnya didahului dengan presentasi mengenai pentingnya bipori dalam pengendalian banjir. Kegiatan ini terinspirasi untuk membuat suatu inovasi yang menjadi solusi dari masalah sehari-hari Desa Wonosari seperti banjir dan prasarana pembuatan kompos. |
Pemodelan bipori yaitu membuat lubang di tanah sedalam 80 cm sampai 100 cm dengan lebar 10 cm. Pelubangan pipa menggunakan bor dengan dimater mata bor 1 cm pipa yang dibuat, segera dimasukkan pipa yang penutup bawah pipa sudah dipasang sebelumnya. Selanjutnya dapat dimasukkan berbagai macam sampah organik yang ingin kita buat menjadi kompos. Kompos akan terbentuk sesudah 15 – 30 hari.
Pembentukan kompos ini juga dapat menjadi alternatif pupuk organik. Hal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Wonosari karena sebagian besar masyarakat Desa Wonosari berkerja dibidang perkebunan dan pertanian. Penggunaan biopori ini sendiri dapat menjadi alat bantu peresapan air hujan sehingga tidak terjadi penumpukan air hujan di permukaan tanah sehingga dapat menghindari terjadinya banjir. Dalam peragaan ini masyarakat sangat antusias untuk meniru pembuatan bipori di rumah mereka. Namun terhambat oleh ketidakadaan alat pelubang tanah. Walaupun demikian, kami sudah memberikan solusi untuk membuat alatpelubang sederhana dengan memanfaatkan pipa besi yang dibentuk menyerupai alat yang sesungguhnya kemudiaan dirakit dengan las.. Harapan kami dengan adanya sosialiasi dan percontohan pembuatan bipori serta berbekal masyarakat yang hadir sangat antusias, maka dapat ditularkan ke masyarakat yang lain dan diberdayakan secara berkelanjutan. |