Berbicara Tentang Kesetaraan Gender, Mahasiswi Ilmu Komunikasi Sosialisasikan Program Kesetaraan Gender Bagi Ketahanan Keluarga

IMG-4933

Gender diartikan sebagai karakteristik dan peran yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan yang terbentuk dari konstruksi sosial dan budaya dalam masyarakat, sehingga peranan gender di tiap daerah berbeda.

Gender diartikan sebagai karakteristik dan peran yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan yang terbentuk dari konstruksi sosial dan budaya dalam masyarakat, sehingga peranan gender di tiap daerah berbeda. 

Kesetaraan gender yang didengung-dengungkan pada zaman kartini pun mulai pudar, karena laki-laki dianggap memiliki peran utama dalam masyarakat maupun keluarga. Laki-laki digambarkan sebagai seorang yang kuat dan penopang dalam kehidupan. Sedangkan perempuan digambarkan sebagai seorang yang lemah lembut.

Dalam masyarakat perdesaan, perbedaan perlakuan orang tua terhadap anak dilihat dari perbedaan fasilitas yang diberikan, anak laki-laki akan diberikan akses dalam memperoleh pendidikan yang lebih tinggi karena dianggap memiliki tanggung jawab lebih besar dalam menafkahi keluarga. Sedangkan perempuan hanya diberikan fasilitas secukupnya.

Pola asuh yang berbeda ini akan menghambat terciptanya kehidupan yang demokratis, dimana setiap individu memperoleh keadilan dan perlakuan yang sama tanpa memandang gender dalam mendidik anak.

Sebagian besar perempuan di desa Bajomulyo ini hanya bekerja di sektor domestik, seperti menjadi buruh pabrik, berjualan di toko dan pasar, serta menjadi ibu rumah tangga. Sementara laki-laki sebagian besar bekerja di sektor publik seperti menjadi perangkat desa dan pegawai negeri sipil. Ketimpangan ini dianggap sebagai hal yang wajar oleh perempuan di Desa Bajomulyo karena bagi mereka sudah menjadi kewajiban laki-laki untuk mencari nafkah, sehingga pekerjaan-pekerjaan di sektor publik lebih identik dilakukan oleh laki-laki.

Poster-KKN-VERRA

Permasalahan lain terkait isu gender yang ditemukan di Desa Bajomulyo yaitu perempuan menganggap bahwa pekerjaan-pekerjaan dalam rumah tangga seperti mengurus anak, masak, mencuci pakaian, dan membersihkan rumah adalah tugas utama mereka sebagai istri, sedangkan laki-laki hanya bertugas sebagai pencari nafkah. Jika laki-laki melakukan pekerjaan rumah, itu hanya sekedar mengisi waktu luang saja. Perspektif demikian merupakan salah satu sumber ketidaksetaraan gender. Perempuan dan masyarakat khususnya di daerah perdesaan dikonstruksi melalui budaya bahwa posisi perempuan selalu berada di bawah laki-laki. Padahal dalam keluarga seharusnya ada pembagian peran yang seimbang antara laki-laki dan perempuan baik dalam hal mengurus rumah tangga maupun pekerjaan.

IMG20220802113028-BURST003

Untuk mengatasi permasalahan diatas, salah satu pihak yang menjadi sasaran ketidaksetaraan gender yaitu perempuan harus diberdayakan. Pemahaman konsep gender serta pentingnya pembagian peran dalam keluarga harus ditanamkan, agar mereka terbangun dari kesadaran palsu yang selama ini membelenggu yaitu kesadaran bahwa posisi mereka berada dibawah laki-laki. Selama ini belum ada upaya yang dilakukan di Desa Bajomulyo untuk membangun kesadaran tersebut. Oleh sebab itu, dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro mengadakan program sosialisasi dengan tema “Kesetaraan Gender bagi Ketahanan Keluarga”. Bentuk program ini adalah penyampaian materi oleh Verra Indah Irawati mahasiwi Ilmu Komunikasi yang merupakan salah satu anggota KKN Tim II yang bertempat di Desa Bajomulyo.

IMG-0642

Sosialisasi ini dilakukan secara door to door kerumah warga setempat, proses penyampaian materi dilakukan di rumah warga terkait. Materi yang disampaikan dalam sosialisasi ini adalah penjelasan apa itu gender dan perbedaan dengan kodrat sebagai manusia. Terdapat tiga topik utama dalam sosialisasi ini, antara lain pentingnya pemahaman perempuan terhadap pendidikan berprespektif gender, pembagian peran antara laki-laki dan perempuan, dan cara memperlakukan anak laki-laki dan perempuan sesuai dengan perspektif gender. Dengan penyampaian sosialisasi ini diharapkan mereka sadar akan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Materi terkait kesetaraan gender ini juga akan di share dalam grup ibu-ibu PKK lewat media sosial berupa Whatsapp. Diharapkan ibu-ibu yang tengah sibuk dalam aktivitas sehari-harinya dapat membuka materi kesetaraan gender ini disaat waktu luang mereka.

Penulis : Verra Indah Irawati
DPL : Bapak Ocid Mursid S.T, M.T