Minat Baca Rendah, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Melakukan Penyuluhan Tentang Pentingnya Meningkatkan Minat Baca dan Menyaring Bacaan di Media Sosial

Mlatibaru, Semarang (12-07-2022) – Mengapa hal ini menjadi penting? Berdasarkan hasil survei dari UNESCO pada tahun 2011, Minat baca masyarakat Indonesia berada di peringkat terendah di ASEAN dengan Nilai 0.001. Berdasarkan data tersebut, dapat diartikan bahwa setiap 1000 orang, hanya ada 1 orang dengan minat baca yang tinggi. Fenomena ini menjadi sangat disayangkan karena sebagai mana kita tahu, membaca adalah salah satu cara manusia dalam memperoleh informasi. Tidak heran jika berita hoax dapat mudah tersebar, hal ini dapat terjadi karena kurangnya informasi yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Namun, berbanding terbalik dengan data minat baca yang rendah, data pengguna media sosial di Indonesia dapat dibilang tinggi. Yaitu mencapai 191,4 juta pada bulan Januari 2022. Data ini membuktikan bahwa dibandingkan dengan membaca buku, masyarakat kini lebih memilih media sosial sebagai sarana mendapatkan informasi, seperti melalui Youtube, Instagram, Tiktok dan media sosial lainnya. Jumlah pengguna media sosial ini terus meningkat dari tahun ke tahun. .

Menurut Fibriyani Elastria, seorang Head of Consumer Marketing Google Indonesia, mengatakan bahwa konten media sosial yang paling dicari oleh masyarakat Indonesia adalah Musik dan hiburan. Baru setelah itu adalah konten tutorial. Hal ini cukup memprihatinkan karena media sosial memiliki berbagai macam konten, termasuk konten edukasi, tidak hanya konten yang bersifat hiburan saja. Berdasarkan permasalahan ini, Muhammad Salman Setiawan, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro yang berkegiatan di Kelurahan Mlatibaru, mempunyai ide untuk melakukan penyuluhan tentang “Pentingnya Meningkatkan Minat Baca dan Menyaring Bacaan di Media Sosial”. Target penyuluhan adalah masyarakat di Kelurahan Mlatibaru yang menggunakan media sosial. Praktik Penyuluhan dilakukan di SMP Kartiyoso, Kelurahan Mlatibaru, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. Penulis memilih anak-anak tingkat SMP karena biasanya pada usia tersebut, anak-anak sudah mulai mengenal dan menggunakan media sosial. Dengan begitu materi penyuluhan akan lebih mudah tersampaikan karena pendengar masih dalam tahap belajar.

IMG-20220712-WA0024

Proses Penyuluhan dengan Media Power Point

Mengapa harus media sosial? Dengan membaca melalui media sosial, anak-anak diharapkan juga mendapatkan informasi-informasi positif tanpa harus merasa terpaksa seperti belajar dengan membaca buku. Karena media sosial memiliki berbagai macam informasi yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja selama perangkat yang digunakan terhubung dengan jaringan internet. Saat penyuluhan, siswa dan siswi SMP Kartiyoso juga diberi contoh-contoh konten kreator dengan konten edukasi yang dapat mereka ikuti atau subscribe sebagai media belajar mereka. Selain itu anak-anak juga diarahkan untuk mengikuti konten kreator yang sesuai dengan minat dan bakat, contohnya adalah jika anak suka dengan konten mengedit video, maka akan diarahkan untuk mengikuti konten kreator dengan konten mengedit video seperti Daunnet Films – Anjas Maradita. Dengan melakukan hal ini, diharapkan minat baca mereka akan konten edukasi di media sosial juga akan meningkat. Penulis percaya bahwa belajar tidak hanya dari materi sekolah, namun bisa dari mana saja termasuk dari media sosial.

IMG-20220712-WA0019

Foto Bersama Siswa dan Siswi SMP Kartiyoso

Penyuluhan ini dilakukan dengan harapan agar masyarakat Mlatibaru, terutama generasi muda, dapat memiliki minat baca yang tinggi, apalagi di era modern ini media sosial bisa menjadi alternatif bacaan yang memang diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Dengan minat baca yang tinggi, masyarakat akan mendapat berbagai macam manfaat seperti memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, kosa kata yang melimpah, kualitas memori yang meningkat, dan meningkatnya hubungan sosial dalam bermasyarakat.

Penulis : Muhammad Salman Setiawan (13020119130106), Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Mahasiswa KKN Tim II 2022.
DPL : Apip., S.E., M.Si