Deteksi Stunting Anak dengan Rutin ke Posyandu
Minggu (17 Juli 2022), KKN TIM II UNDIP 2022 kelompok 55 telah menjalankan program posyandu di RW 1, Kelurahan Jabungan, kecamatan Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan posyandu dibimbing oleh beberapa kader dari Puskesmas Padangsari. Terdapat 8 kader puskesmas dan 6 anggota dari tim KKN yang membantu program ini.
Menurut lurah setempat, ibu Pamirah,S.St menghimbau agar setiap program posyandu dapat diikuti dengan posbindu lansia. Tentunya kedua program ini memiliki tujuan dan target masing-masing. Program posyandu bertujuan untuk mendeteksi dini kejadian stunting maupun obesitas dan memonitoring pertumbuhan anak sesuai umur, yang mana target program ini adalah anak-anak usia 0 hingga 5 tahun yang telah terdaftar di lingkungan RW 1 kelurahan Jabungan. Sementara itu, kegiatan posbindu yang baru-baru ini dijalankan bertujuan untuk deteksi dini penyakit tidak menular yanag sering terjadi pada dewasa akhir dan lansia.
Adapun program posyandu dalam pencegahan stunting berupa mencakup penimbangan berat badan dengan timbangan pijak/ baby scale, pengukuran panjang badan/tinggi badan bayi menggunakan infantometer dan stadiometer untuk baduta hingga anak usia 5 tahun, pengukuran lingkar kepala, serta lengan dengan menggunakan meteran. Selanjutnya hasil pemeriksaan tersebut dimasukan ke dalam Plotting pertumbuhan yang berpadu pada kurva Z-score WHO untuk deteksi dini stunting beserta risikonya, hasil data akan dicantumkan dalam buku KMS dan disimpan dalam arsip kohort puskesmas Padangasri.
Menurut dinas kesehatan, Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita yaitu bayi usia di bawah 5 tahun. Kondisi ini diakibatan adanya kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan anak rutin dalam program posyandu yang rutin diselenggarakn setiap bulan di lingkungan rukun warga, diharapkan dapat memantau kejadian dan risiko stunting sehingga dapat melaksanakan penganganan awal setelah deteksi dini.