Gandeng Karang Taruna, Mahasiswa KKN Undip Gelar Forum Diskusi Kesetaraan Gender!
Jakarta (08/08/2022). Kesetaraan gender adalah isu yang cukup kontemporer yang berada di dalam masyarakat. Isu ini lahir dari pandangan terhadap perempuan yang dinilai secara subjektif oleh masyarakat.
Isu kesetaraan gender terdapat di seluruh penjuru dunia. Indonesia termasuk di dalam negara yang menghadapi masalah yang terabaikan ini. Padahal, Indonesia merupakan salah satu negara yang berperan aktif dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
Di dalam poin-poin pencapaian global tersebut, terdapat poin kelima yang mengukuhkan kesetaraan gender. Hal ini berlaku untuk negara-negara dunia pertama, kedua, ataupun ketiga.
Kota Jakarta adalah kota yang padat. Sebuah melting pot bagi berbagai macam kebudayaan yang berasal dari orang-orang yang mengadu nasib dan keberuntungan. Dengan tempat dan kesempatan yang terbatas, Jakarta masih menjanjikan bagi setiap orang untuk mencari pengharapan baik.
Meningkatnya kepadatan penduduk dan aktivitas akan berimbas pada meningkatnya tingkat kejahatan dan diskriminasi. Hal ini terjadi dengan nyata, terutama kepada kaum perempuan.
Tidak hanya itu. Konsepsi kesetaraan gender sering kali disalah artikan sebagai supremasi satu gender terhadap gender lainnya. Hal ini jelas menciptakan ketidakharmonisan yang ada di masyarakat. Urgensi untuk menyadarkan masyarakat awam tentang kesetaraan gender di kawasan metropolitan ini tinggi.
Masih terdapat banyak kekerasan dan pelecehan simbolik pada masing-masing gender, yang hanya disadari oleh masyarakat kelas atas dan terdidik saja.
Oleh karena itu, Tim KKN Pasar Minggu berusaha untuk mengangkat permasalahan ini dan mencarikan solusinya, dengan diseminasi pemahaman kepada masyarakat awam dari kalangan muda.Harapannya, pemahaman mengenai kesetaraan gender dapat tumbuh dari kalangan bawah sampai atas secara menyeluruh.
Sosialisasi program edukasi kesetaraan gender untuk Karang Taruna RW 06 dilakukan pada hari Sabtu, 6 Agustus 2022 di Mushola setempat. Sosialisasi dihadiri oleh para anggota Karang Taruna RW 06.
Kegiatan dilakukan dengan metode presentasi dan metode focus group discussion (FGD) mengenai isu gender yang tengah terjadi saat ini. Penjelasan dilakukan sembari membagikan pamflet berisikan topik seputar kesetaraan gender.
Sosialisasi diawali dengan melakukan penjelasan secara umum mengenai definisi kesetaraan gender dan gender. Dilanjutkan dengan kegiatan utama, berupa FGD di mana membuka kesempatan untuk saling bertukar pikiran.
FGD dipilih supaya terjadi keterlibatan antara mahasiswa dengan setiap anggota yang hadir. FGD dilakukan menggunakan pertanyaan pemantik berupa gambar dan video mengenai isu gender yang berkembang di masyarakat.
Secara keseluruhan, kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar dan berjalan dengan interaktif. Peserta sosialisasi dengan antusias menghadiri dan berdiskusi mengenai isu dan kasus yang diberikan. Komunikasi terjalin secara dua-arah.
Respon yang diberikan sangat positif dan mampu menggugah pemahaman dari sisi grassroots.Program sosialisasi edukasi kesetaraan gender diakhiri dengan pemberian poster dan pamflet secara simbolis kepada Bang Sandi selaku ketua Karang Taruna RW 06.
Melihat respon audiens yang baik, menandakan diskusi grup dan sosialisasi telah berjalan dengan baik. Diseminasi pemahaman telah berjalan dengan lancar dan banyak tanya-jawab terjadi di dalam pelaksanaan kegiatannya.
Terdapat beberapa harapan dari audiens. Yang pertama, adanya harapan bahwa materi kesetaraan gender dapat masuk menjadi kurikulum budi pekerti pada lembaga pendidik.
“Semoga pemahaman dan sosialisasi ini dapat bermanfaat bagi kalangan muda. Terutama dari tempat sekolah. Secara kan anak muda yang perlu diubah pola pikirnya. Biar ga ada kesenjangan lagi antara laki-laki dan perempuan”
Lalu, juga terdapat harapan agar mekanisme kesetaraan gender ini bisa diterapkan dalam skala kecil. Seperti keluarga. Tujuannya agar tercipta keluarga yang harmonis dan meminimalisir kekerasan terhadap perempuan dalam unit lingkungan yang kecil. Dan secara hierarkis, sampai kepada lingkungan Rukun Warga.
“Enaknya juga sih, kalau kesetaraan gender ini bisa diterapkan dari skala yang kecil. Dari lingkungan keluarga misalnya. Kan tujuannya juga biar kaum perempuan tuh percaya diri dan bisa ngelawan kalo dilecehin” Ucap Bang Sandi, Ketua Karang Taruna RW 06 Pejaten Timur
Penulis:
Dewanda Mufti – Ilmu Pemerintahan Undip 2019.
Muhammad Hilman Zharfi – Psikologi Undip 2019.
Rumi Aulia Rahmanisa – Ilmu Komunikasi Undip 2019.
Susi Santiaji – Ilmu Komunikasi Undip 2019.
Yusuf Pribadi – Hubungan Internasional Undip 2019.
Dosen Pembimbing: Nurhadi Bashit, S.T., M.Eng.
Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.