Ubah Jelantah menjadi Berkah! Mahasiswa KKN UNDIP Membuat Lilin Aromaterapi Pengusir Nyamuk dari Minyak Jelantah
Produk Lilin Aromaterapi Peppermint dari Minyak Jelantah
Bringin, Semarang (5/8/2022). Maraknya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Semarang, khususnya di Kelurahan Bringin telah menjadi perhatian. Kejadian ini bahkan membuat dua orang anak kehilangan nyawa di RW 06 Kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan. Beragam upaya pencegahan DBD telah gencar dilakukan, antara lain pemberlakuan Pemberantasan Jentik Nyamuk (PJN) rutin, penggalakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Menutup, dan Mendaur Ulang Barang Bekas), serta pemaparan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM merupakan pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Lima pilar STBM yang dilakukan untuk perubahan perilaku masyarakat yaitu 1) stop buang air besar sembarangan; 2) cuci tangan pakai sabun; 3) pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga; 4) pengamanan sampah rumah tangga; dan 5) pengamanan limbah cair rumah tangga.
Demo dan Sosialisasi Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah
Terdapat beberapa potensi di wilayah ini, seperti bank sampah dan taman toga yang dikelola dengan baik, namun terdapat limbah minyak jelantah yang masih belum dapat diolah. Berdasarkan hasil diskusi dengan Ibu RW 06 serta Ketua Kader PKK RW 06 mahasiswa KKN TIM II Undip Salma Tyas Salsabila (21) dari Jurusan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro melakukan demo pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah melalui program “Pembuatan Lilin Aroma Terapi Pengusir Nyamuk dari Minyak Jelantah sebagai Langkah STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) untuk mengurangi kejadian DBD, Stres, dan Stunting”. Program ini telah dilaksanakan pada Minggu, 24 Juli 2022 secara offline di Taman Toga RW 06 Kelurahan Bringin. Program ini diselenggarakan sejalan dengan dilakukannya kerja bakti taman toga dalam rangka mempersiapkan perlombaan taman toga.
Pengecekan Suhu Lilin untuk Membuat Aroma Lilin Lebih Keluar
Program kerja ini dihadiri oleh para ibu-ibu PKK di RW 06 yang mengikuti demo dengan sangat antusias. Selain dilakukan demo, dibagikan pula leaflet yang menjelaskan terkait aroma terapi, alat bahan, dan langkah-langkah pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah yang diberi nama “Aretah”. Pemberian leaflet ini dilakukan sebagai upaya keberlanjutan program kerja agar ibu-ibu PKK dapat memahami dan mencoba membuat lilin aroma terapi dari minyak jelantah secara mandiri. Aroma yang digunakan saat demo pembuatan lilin merupakan aroma yang juga digunakan untuk mengusir nyamuk, yaitu lavender, peppermint, dan sereh sehingga selain dapat mengolah limbah minyak jelantah, lilin ini juga dapat digunakan sebagai alat pengusir nyamuk, alat penerangan, penghilang stress, dan dapat memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Pembagian Leaflet Selaku Upaya Keberlanjutan Program Kerja
Para ibu PKK RW 06 sangat aktif bertanya serta memberi umpan balik positif saat dilakukan demo. “Kalau begini jadi terpakai yaa mbak minyak jelantahnya”, ujar salah satu kader PKK RW 06. Setelah dilakukan demo pembuatan lilin aroma terapi, produk tersebut berupa 6 gelas lilin aromaterapi dipajang di rak bersama beberapa produk olahan bank sampah dan olahan taman toga di lingkungan taman toga RW 06. “Terima kasih mbak, kalau seperti ini minyak jelantahnya bisa digunakan lagi, lilinnya bisa nyala dan bisa dijual, baunya juga bisa mengusir nyamuk”, ucap Ibu Rini selaku Ketua Kader PKK RW 06 Kelurahan Bringin. Program kerja ini diharapkan dapat diteruskan sehingga tetap dapat menjaga lingkungan, mengusir demam berdarah, mencegah stress, serta mampu meningkatkan kreativitas dan kesejahteraan masyarakat sekitar karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Penulis: Salma Tyas Salsabila (22010119130092), Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, KKN Tim II Undip Tahun Ajaran 2022
Editor: Yanuar Yoga P., S.Hum., M.Hum.