Kurang Lahan? Tenang, Teknik Vertikultur Solusinya!

Whats-App-Image-2022-08-09-at-12-33-09-PM

Semarang (24/07/2022) – Kendala yang dihadapi di perkotaan, tidak terkecuali di Kota Semarang, Kecamatan Gajahmungkur, Kelurahan Lempongsari, adalah keterbatasan luas lahan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan lahan terbatas menjadi lahan produktif adalah dengan budidaya tanaman sayur dengan teknik vertikultur. Vertikultur merupakan salah satu teknik dalam penanaman tanaman yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat. Tanaman yang dapat dibudidayakan dengan teknik vertikultur adalah tanaman sayur antara lain selada, kangkung, bayam katuk, kemangi, tomat dan lain-lain. Kelebihan budidaya tanaman dengan teknik vertikuktur yaitu efisiensi penggunaan lahan, kemungkinan tumbuhnya rumput dan gulma lebih kecil serta dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu.

Oleh karena itu, kelompok mahasiswa KKN tim II Undip di bawah bimbingan Bapak Ari Wibawa Budi Santosa, S.T., M.Si, melaksanakan program kegiatan ini dengan judul “Inovasi Pemanfaatan Lahan Terbatas Menjadi Lahan Produktif Dengan Vertikultur Sayur”. Kegiatan ini dilaksanakan di lahan kosong RW 02 Kelurahan Lempongsari pada Hari Minggu, 24 Juli 2022. Kegiatan diawali dengan memberikan edukasi mengenai kegiatan menanam tanaman yang baik untuk kesehatan mental terutama dalam mengurangi stress, dilanjutkan dengan mengedukasi tentang bagaimana asal-usul, persebaran, dan perkembangan tanaman sayur di Indonesia, lalu mengedukasi dan mengadakan simulasi mengenai proses budidaya vertikutur tanaman sayur, serta mengedukasi mengenai jerat hukum bagi perusak rumah warga akibat tanaman hidup ditinjau dari hukum pidana dan perdata.

Whats-App-Image-2022-08-09-at-12-33-12-PM

Setelah itu, dilaksanakan pendemostrasian penanaman tanaman sayur secara vertikultur yang dihadiri oleh perwakilan warga RW 02 Kelurahan Lempongsari. Dilanjutkan dengan pembagian leaflet mengenai edukasi yang sudah diberikan, yaitu jerat hukum bagi perusak rumah warga akibat tanaman hidup, menjaga kesehatan mental dengan menanam, asal-usul dan perkembangan tanaman, serta metode penanaman tanaman sayur dengan teknik vertikultur.

Whats-App-Image-2022-08-09-at-12-33-16-PM

Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Kelurahan Lempongsari, khususnya RW 02, penanaman vertikultur dapat menjadi salah satu upaya pemanfaatan lahan terbatas menjadi lahan produktif. Selain itu, program ini nantinya diharapkan dapat mendukung ketersediaan pangan di masa pandemi COVID-19 serta sebagai upaya ketahanan pangan masyarakat Lempongsari dan memanfaatkan limbah barang bekas seperti botol bekas sebagai wadah untuk media tanam.

Penulis: Azizah Putri Wulanningrum (Agroekoteknologi), Badriah Fhayumi (Ilmu Sejarah), Hana Kamilah (Psikologi), Jaru Yehezkiel (Hukum).
Dosen Pembimbing Lapangan : Ari Wibawa Budi Santosa, ST, M.Si