Laju Tagihan Listrik Bisa Ditekan, Kok Bisa Sihh?? Yukk Simak Karya Mahasiswa KKN UNDIP di Kelurahan Sembungharjo

Daniel Christian Bangun (Mahasiswa KKN) dan Toilet Mushola Al Falah dengan Fitur Automatic Switch
Daniel Christian Bangun (Mahasiswa KKN) dan Toilet Mushola Al Falah dengan Fitur Automatic Switch

Kelurahan Sembungharjo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang (27/07/2022) – Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana, mengatakan konsumsi energi listrik Indonesia terus meningkat. Konsumsi energi listrik di Indonesia mencapai 1.109 kilowatt jam (kWh) per kapita pada kuartal III 2021, angka itu setara dengan 92,2% dari target yang ditetapkan pada 2021 sebesar 1.203 kWh per kapita. Secara tren, sejak 2015 konsumsi listrik per kapita Indonesia terus meningkat. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2017 sebesar 6,8%, sedangkan peningkatan terendah terjadi pada 2020 sebesar 0,4%. (Kementerian ESDM, 2021).

Berkaitan dengan itu, masyarakat mengeluhkan tagihan listrik yang membengkak saat sekarang ini dikarenakan kegiatan sehari-hari masyarakat yang membutuhkan energi listrik. Hal ini dirasakan pula oleh masyarakat Kelurahan Sembungharjo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang. Warga merasa meski sudah dimasa pasca Covid-19, yang dimana aktivitas-aktivitas sehari-hari sudah mulai dinormalisasikan, kWh meter di rumah-rumah ataupun di tempat-tempat umum seperti mushola maupun masjid masih tercatat dengan nilai yang cukup tinggi sehingga tagihan listriknya dirasa masih cukup mahal. Banyak keresahan dan kecurigaan di tengah-tengah masa-masa sulit seperti ini, apakah terjadi mark up pada tagihan listrik sehingga tagihan disulap menjadi lebih besar dari biasanya atau tidak. Fenomena seperti ini sebenarnya dapat dengan mudah dimaklumi oleh masyarakat, apabila mereka sudah cukup mengetahui penggunaan listrik. Namun tanpa disadari, kebanyakan orang masih sering lalai terkait pemakaian energi listrik seperti contohnya pada penggunaan lampu, dimana kebanyakan orang tidak memadamkan lampu apabila sudah terang atau sudah tidak digunakan. Banyak orang yang masih sering mengabaikan pemakaian lampu dikarenakan watt (satuan untuk daya listrik) dari suatu lampu tidak terlalu besar. Dengan hitung-hitungan sederhana yang sudah semua orang dapatkan di bangku SMP, kita dapat menghitung pengeluaran listrik menggunakan cara sebagai berikut.

Untuk menghitung biaya (TDL), pertama-tama yang harus dihitung adalah energi yang kita gunakan, dalam satuan kWh (kilowatt hour). Rumus kWh adalah daya alat listrik (watt) dikali dengan lama pemakaian (jam). Maka untuk menghitung total pemakaian energi listrik yang digunakan, tinggal diakumulasikan perkalian watt listrik dengan jam pakainya, lalu dijumlahkan setiap unitnya. Katakanlah dalam sehari kita menyalakan 20 buah lampu di rumah selama 10 jam. Jika rata-rata lampu tersebut sebesar 20 watt saja, maka kWh yang kita pakai dalam sehari adalah sebesar = 20 watt x 20 pcs x 10 jam/1.000* = 4 kWh sehari (*dibagi 1.000 karena satuannya dalam kilowatt). Bagaimana biayanya? Sesuai dengan biaya tarif dasar listrik non subsidi saat ini adalah Rp 1.444,7 per kWh. Dengan TDL tersebut, maka biaya tagihan listrik untuk penggunaan lampu dalam sebulan = 4 kWh X Rp 1.444,7 X 30 = Rp 173.364. Banyak bukan? Hal-hal seperti inilah yang terkadang tidak kita sadari dan membuat tagihan listrik membengkak. Lalu apa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan listrik dengan mudah dan nyaman?

Keterangan Toilet dengan Automatic Switch
Keterangan Toilet dengan Automatic Switch

Salah satunya adalah dengan menggunakan saklar lampu otomatis. Alat ini bekerja dengan prinsip mekanis sederhana, yaitu dengan menambahkan saklar baru di atas pintu. Ketika pintu tertutup, pintu akan mendorong saklar dan listrik akan teraliri melewati saklar untuk menyalakan lampu. Saat pintu dibuka, saklar akan terlepas kembali ke keadaan awal, dan lampu akan otomatis mati. Prinsip ini dinamakan dengan “normally closed“. Untuk gambaran mudahnya, saklar ini sama halnya dengan apa yang diterapkan di saklar lampu pada kulkas, namun dengan cara kerja yang sebaliknya. Saklar ini akan sangat efisien diterapkan di kamar mandi atau toilet, terlebih di sektor penerangan tempat umum yang cukup krusial, seperti pada toilet masjid maupun mushola. Pemasangan saklar otomatis pada toilet masjid maupun mushola akan membuat penggunaan listrik terpakai hanya saat toilet digunakan, sehingga biaya listrik dapat ditekan serendah-rendahnya.

Oleh karena itu, dalam kesempatan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNDIP TIM II 2021/2022, Mahasiswa UNDIP (Daniel Christian Bangun, S1 Teknik Elektro) berinisiatif menerapkan inovasi ini. Alat ini selanjutnya disebut dengan “Saklar Otomatis (Automatic Switch)” yang berfungsi untuk penggunaan energi listrik secara efektif dan efisien. Alat ini akan dipasang pada (27/07/2022) berlokasi di Mushola Al Falah RW 5 Kelurahan Sembungharjo. Mushola Al Falah menjadi tempat yang cocok untuk penerapan inovasi ini dikarenakan sering diakses oleh masyarakat, dan lebih strategis tempat pemasangannya, serta sering juga digunakan oleh mahasiswa KKN Tim II UNDIP. Maka dari itu, tempat tersebut menurut saya cocok diaplikasikan alat Saklar Otomatis (Automatic Switch), yang kemudian diberi juga tambahan poster edukasi pemakaian yakni sebagai media pengingat warga RW 5 Kelurahan Sembungharjo yang terpasang di dinding sebelah pintu masuk toilet Mushola Al Falah.

Proses Pemasangan Alat Saklar Otomatis (Automatic Switch)
Proses Pemasangan Alat Saklar Otomatis (Automatic Switch)

Hasilnya cukup memuaskan, alat berjalan dengan semestinya. Pengguna toilet tidak perlu susah payah untuk menyalakan dan mematikan saklar lampu ketika akan menggunakan maupun setelah menggunakan toilet. Penerapan Saklar Otomatis (Automatic Switch) direspon baik oleh masyarakat, salah satunya dari keluarga Bapak Mukhlis, selaku Marbot dari Mushola Al Falah, dimana beliau mengaku senang dan mengapresiasi langkah penghematan ini, “Alhamdulilah, alatnya berjalan dengan baik ya. Semoga alat ini dapat berguna untuk warga Kelurahan Sembungharjo”, ucapnya. Pengunjung pun tidak merasakan kebingungan karena saklar utama, yaitu saklar asli yang masih manual, ditutup dengan lakban, dan pada pintu toilet diberi poster edukasi tentang adanya fasilitas saklar lampu otomatis ini.

Edukasi Pemakaian Automatic Switch Pada Toilet Mushola Al Falah
Edukasi Pemakaian Automatic Switch Pada Toilet Mushola Al Falah

Selanjutnya, mahasiswa berharap dengan diadakannya inovasi saklar otomatis yang terasa sangat praktis dan serba otomatis ini, diharapkan dapat membantu dan mempermudah masyarakat setempat dalam menghemat penggunaan energi listrik yang berimbas pula pada keringanan tagihan listrik yang harus dibayarkan.

Penulis : Daniel Christian Bangun / Prodi S1 Teknik Elektro / 21060119130046
Lokasi : Kelurahan Sembungharjo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang
Dosen Pembimbing Lapangan : dr. Akhmad Ismail, M.Si.Med.