DUKUNG PENURUNAN STUNTING DAN NARKOBA, MAHASISWA TIM KKN KELURAHAN RANDUSARI OPTIMALISASIKAN EDUKASI PENYALAHGUNAAN NARKOBA DAN PENCEGAHAN STUNTING

taz-2

Foto bersama setelah melakukan penyuluhan bersama FKK Kelurahan Randusari. (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang (15/07/2022) – Sebanyak 19 orang mahasiswi Tim II Kuliah Kerja Nyata Universitas Diponegoro yang diterjukan di Kelurahan Randusari, Kota Semarang sukses melakukan sosialisasi penecegahan penyalahgunaan narkoba dan penyuluhan stunting dengan judul “Penyuluhan Bahaya Stunting dan Pencegahan Sejak Dini Demi Capaian Pembangunan Yang Berkelanjutan”.

Kegiatan edukasi penyalahgunaan narkoba dilaksanakan di Yayasan Kristen Gergaji pada hari Selasa, 12 Juli 2022 yang diikuti oleh siswa/i baru SMP Kristen Gergaji dan SMA Kristen Gergaji. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa memberikan pemahaman akan bahayanya narkoba jika disalahgunakan termasuk jenis-jenis dari narkoba itu sendiri. Sosialisasi ini sengaja ditujukan pada remaja dikarenakan remaja merupakan investasi bangsa Indonesia di masa depan yang mana saat ini harus diperhatikan dan diberikan bekal yang baik agar kedepanya dapat memajukan bangsa Indoensia. Selain itu, masa remaja merupakan masa dimana memiliki keingintahuan yang tinggi sehingga harus diberikan pemahaman yang baik agar tidak kehilangan arah.

Kegiatan sosialisasi ini mendapatkan apresiasi yang besar dari pihak Yayasan dikarenakan dengan kedatangan para mahasiswa Tim KKN Randusari memberikan angin segar dan motivasi kepada para siswa/i baru karena mahasiswa Universitas Diponegoro merupakan panutan para siswa/i Yayasan Kristen Gergaji. Setelah sosialisasi dilakukan, dilanjutkan dengan foto bersama dan penyerahan plakat kepada pihak Yayasan sebagai bentuk kenang-kenangan dari Tim KKN Randusari.

TAS

Foto: Penyerahan hadiah sebagai bentuk apresiasi keaktifan siswa/i dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selain untuk memenuhi kewajiban untuk melaksanakan program multidisipliner, kegiatan penyuluhan ini juga dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di wilayah Kelurahan Randusari –khususnya ibu hamil dan ibu menyusui, mengenai pentingnya kesadaran akan pencegahan stunting. Hal ini dikarenakan prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2021 masih di angka 24.4 persen yang mana Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar prevalensi stunting adalah kurang dari 20 persen.

Menurut Dinkes Provinsi Bali, stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Sebagaimana diketahui bersama, anak merupakan generasi penerus bangsa yang pastinya memerlukan perhatian khusus untuk perkembangannya, termasuk asupan gizinya. Jika dalam hal tumbuh kembangnya terhambat, maka akan berdampak pula kemajuan masa depan bangsa.

Dalam pelaksanaan yang diikuti oleh belasan ibu muda di Kelurahan Randusari ini, tidak hanya dijelaskan mengenai pengertian dari stunting, namun juga dijelaskan dampak serta bagaimana cara pencegahannya. Antusiasme para ibu-ibu selama mengikuti penyuluhan tersebut sangat besar terlihat dengan adanya diskusi dua arah yang interaktif antara mahasiswa dengan para ibu-ibu.

Dengan dilaksanakannya penyuluhan ini, diharapkan kepedulian masyarakat akan pentingnya pencegahan stunting semakin meningkat sehingga dapat menekan angka stunting di Indonesia, khususnya di wilayah Kelurahan Randusari.

Penulis : Tasya Alipya Rukdiana
DPL : An’im Kafabih, S.E., M.E.
Lokasi : Kelurahan Randusari, Kecamatan Semarang Selatan