Banyak yang Belum Tahu Bahayanya!!! Mahasiswa UNDIP Kenalkan Bahaya Mikroplastik kepada Remaja Kelurahan Mlatibaru

Picsart-22-08-09-21-29-43-685

Kegiatan Edukasi Bahaya Mikroplastik di SMP Kartiyoso Semarang

Semarang (12/07/2022) – Permasalahan sampah di Indonesia adalah masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini. Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka akan mengikuti pula bertambahnya volume sampah yang dihasilkan dari aktivitas manusia. Salah satu jenis sampah yang paling banyak terdapat di wilayah daratan dan lautan adalah sampah plastik. Sampah plastik akan mengalami terfragmentasi menjadi partikel-partikel kecil plastik yang disebut mikroplastik. Mikroplastik merupakan sampah plastik yang berukuran kecil atau <5 mm yang telah mengalami degradasi dari ukuran plastik yang lebih besar. Mikroplastik sangat mempengaruhi organisme laut yang menempati tingkat trofik yang kecil, seperti plankton yang memiliki sifat filter feeder jika mengkonsumsi mikroplastik akan berdampak pada organisme yang memiliki tingkat trofik yang lebih besar seperti ikan laut melalui proses bioakumulasi. Ikan yg tercemar limbah mikroplastik ini jika dikonsumsi manusia akan menyebabkan kanker dan kerusakan saraf.

Kelurahan Mlatibaru merupakan bagian dari Kota Semarang yang juga banyak menyumbang sampah plastik ke laut. Masih banyak warga terutama dari kalangan remaja yang belum mengetahui bahaya sampah mikroplastik. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN UNDIP TIM II melakukan Edukasi Bahaya Mikroplastik kepada remaja Kelurahan Mlatibaru.

Edukasi dilakukan pada SMP Kartiyoso Semarang dengan pemaparan materi melalui powerpoint dan penyebaran poster pada tiap kelas dan pada Mading sekolah. Materi yang diberikan berupa pengertian mikroplastik, jenis-jenis mikroplastik, bentuk-bentuk mikroplastik, proses mikroplastik masuk kedalam tubuh, dampak mikroplastik dan solusi menanggulangi mikroplastik.

MIKROPLASTIK-KKN-MLATIBARU-1
Screenshot-93

Poster dan Materi Bahaya Mikroplastik

Edukasi dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat terutama remaja untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi penggunaan plastik yang berlebihan karena dampaknya akan dirasakan bagi diri sendiri dan lingkungan. Hal tersebut sejalan dengan SDGs point 14 mengenai perlindungan dan keberlanjutan ekosisitem laut.

Penulis : Syifa Saidatul Hasanah, Program Studi Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Mahasiswa KKN TIM II 2022
DPL : Apip., SE., M.Si