Mahasiswa KKN UNDIP Mendukung Program Pemerintah Dalam Menekan Angka Stunting Di Desa Nglanjuk Dengan Mengajak Masyarakat Untuk Gemar Makan Ikan (GMI)
Sosialisasi Kampanye GMI di POSPINDU
(Cepu, 14/07) kasus stunting (kekerdilan atau gagal tumbuh) di Kabupaten Blora masih cukup tinggi, jumlahnya mencapai ribuan orang yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Kedungtuban, Randulawang, Rowobungkul, Gondoriyo dan Cepu. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Blora, sebanyak 8,3% dari 45.637 bayi atau 3.000 lebih menderita stunting. Hal ini menjadikan pemerintah daerah berupaya untuk menekan dengan mengerahkan kepala desa dan camat bergerak cepat mengatasi kondisi ini. Desa Nglanjuk yang terletak di Kecamatan Cepu mejadi salah satu desa yang ikut berperan serta dalam mengatasi hal tersebut. Berbagai macam upaya telah dilakukan baik dengan melakukan penyuluhan hingga pemenuhan gizi khususnya pada 1000 hari pertama kehidupan.
Ikan merupakan sumber gizi yang amat lengkap karena kandungan protein, omega3, dan mikronutrient lainnya yang amat diperlukan tubuh. Oleh karena itu, konsumsi ikan untuk meningkatkan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan diharapkan dapat berkontribusi efektif dalam menekan angka kejadian stunting di Desa Nglanjuk. Namun bagi masyarakat di Desa Nglanjuk sampai saat ini masih enggan untuk mengkonsumsi ikan khususnya bagi anak-anak penderita stunting. Ketika saya melakukan wawancara kepada masyarakat sekitar terkait minat anak dalam mengkonsumsi ikan, berbagai macam jawaban terlontar seperti “olahan ikan yang disajikan dirumah itu itu saja, baunya amis karena kondisi ikan yang diperoleh kurang segar, dan ikan susah dimakan karena banyak durinya”. Permasalahan ini menjadi alasan mengapa perlunya mengkampanyekan Gerakan Gemar Makan Ikan (GMI) di Desa Nglanjuk.
Kegiatan sosialisai kampanye GMI dilakukan di gedung POSPINDU setelah kegiatan posyandu balita terlaksana. Dalam kegiatan sosialisasi tersebut materi yang disampaikan oleh Mahasiswa KKN UNDIP yaitu berupa:
1. Latar belakang mengapa masyarakat desa nglanjuk perlu makan ikan sebagai salah satu upaya pemenuhan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan.
Adanya kasus stunting akibat gizi buruk telah menjadi perhatian masyarakat karena dapat menyebabkan lost generation akibat hilangnya produktivitas. Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular terkait gizi buruk, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang. Ibu dapat memperkenalkan ikan sejak dini kepada sang buah hati ketika mulai memasuki masa MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu). Dimana, ibu-ibu dapat menyisipkan ikan kedalam makanan pendamping bayi agar dapat membantu meningkatkan tumbuh kembang bayi mulai dari perkembangan otak, sistem saraf, dan penglihatan. Ikan mudah dicerna karena mengandung 22 jenis protein dan asam amino paling lengkap terutama (asam amino lysine daya cerna tinggi). Kandungan lemak, vitamin, dan mineral yang sangat berperan penting dalam gerakan peningkatan gizi 1000 hari pertama kehidupan.
2. Berapa banyak porsi ikan yang dapat di konsumsi masyarakat Desa Nglanjuk
Berdasarakan Peraturan Mentri Kesehatan RI No. 41 Tahun 2014, guna mewujudkan Gizi Seimbang kedua kelompok pangan sumber protein (Hewani dan Nabati) perlu dikonsumsi bersama kelompok pangan lainnya setiap hari, agar jumlah dan kualitas zat gizi yang dikonsumsi lebih baik dan sempurna. Kebutuhan pangan hewani 2-4 porsi yang mana dapat diketahui bahwa hal ini setara dengan 80 – 160 gram ikan perharinya.
3. Tata cara memilih ikan segar dan manfaat mengkonsumsi ikan
4. Saran pengolahan ikan agar ikan digemari oleh anak
Kebanyakan anak-anak kurang atau bahkan tidak suka mengkonsumsi ikan karena ikan itu amis dan memiliki duri yang banyak. Sehingga ibu-ibu dapat lebih cermat kembali dalam penyajikan ikan diatas meja makan seperti sedikit menghindari ikan yang memiliki banyak duri dan bisa juga menghilangkan bau amis pada ikan menggunakan jeruk nipis atau lemon. Selain disajikan dengan ikan yang utuh, ibu-ibu bisa juga mengolahnya menjadi lebih menarik lagi dimata sang buah hati seperti menjadi salah satu makan yang disukai anak yaitu nugget, bakso, dan lain sebagainya agar anak lama kelamaan doyan memakan ikan.
5. Tetap Konsisten dan Berikan Secara Perlahan
Jangan pernah menyerah untuk memberikan sang anak makanan yang bergizi terutama dalam membuatnya menyukai menu ikan. Ibu-ibu dapat mengajaknya secara perlahan dan semakin sering menyajikannya dirumah agar anak semakin akrab dengan rasa ikan tersebut.
Penulis : Syifa Azkiya Nurein (26030119140072)
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Dosen Pembimbing : Dra. Dewi Rostyaningsih, M.Si.
Lokasi : Desa Nglanjuk, Kec. Cepu, Kab. Blora
KKN TIM II Universitas Diponegoro 2021/2022