PENTINGNYA MENCEGAH STUNTING, MAHASISWA TIM 2 KKN UNDIP MENDEMONSTRASIKAN TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN UBI JALAR YANG MUDAH DAN MURAH

Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang (24/07/2022). Stunting merupakan fenomena yang krusial di dunia dan kehidupan sehari – hari, dimana balita tidak dapat tumbuh dengan optimal pada masa pertumbuhan awalnya. Stunting dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya adalah karena suatu keluarga yang tidak dapat memenuhi kebutuhan primer yang berupa makanan dengan gizi yang cukup, salah satunya mencukupi nutrisi untuk balita. Selain terhambat nya pertumbuhan secara fisik, kemampuan kognitif dan kualitas belajar balita dapat terhambat. Hal ini memungkinkan balita sulit dalam melakukan kegiatannya belajar nya di sekolah pada jangka panjang.

Tidak dapatnya keluarga mencukupi kebutuhan gizi balita dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satunya yaitu karena faktor ekonomi yang memaksa keluarga untuk mencukupi kebutuhan balita dengan konsumsi pangan yang tersedia di sekitar yang mungkin belum dapat memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan balita.

Ubi jalar (Ipomoea batatas) merupakan salah satu contoh sumber pangan alternatif yang dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan, salah satunya yang sesuai dengan kesukaan balita, seperti bubur ubi ungu. Ubi jalar memiliki rasa yang manis dengan kandungan nutrisi berupa karbohidrat, serat, protein, pro-vitamin A (Beta karoten), vitamin B5, vitamin B6, vitamin C, fosfor, dan mangan. Kandungan nutrisi diatas dapat berpotensi untuk mencegah balita terhadap terjadinya stunting.

Budidaya tanaman pangan dalam skala kecil atau sedang dapat menciptakan kemandirian pangan, yang diharapkan dan berpotensi dapat menekan biaya yang dapat dikeluarkan dalam membeli pangan yang sama dalam jangka menengah hingga panjang.

Pada RW 02 Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, mahasiswa Tim 2 KKN Universitas Diponegoro melakukan kegiatan tentang stunting kepada warga RW 02 Kelurahan Tlogosari Kulon di PAUD Pandega Siwi. Kegiatan dilaksanakan setelah kegiatan senam rutin pada hari Minggu. Pada kegiatan ini, mahasiswa bersosialisasi dengan warga perihal pentingnya deteksi stunting pada balita secara dini dan memberikan solusi yang dapat diterapkan dalam mencegah stunting. Setelah sosialisasi, dilakukan demonstrasi teknik budidaya ubi jalar yang mudah dan murah, yang dapat dilakukan oleh warga.

Teknik budidaya ubi jalar dilakukan dengan memotong ubi jalar menjadi dua, dan meletakkan dan menggenangi ubi jalar di wadah seperti nampan agar ubi jalar dapat tumbuh. Wadah diletakkan di tempat yang lembab, seperti kamar mandi. Setelah 1 – 2 minggu, akan tumbuh tunas dengan panjang minimal 5 cm, dimana setelah tumbuh tunas dengan tinggi tersebut, ubi jalar dapat dipindahtanamkan ke media tanam yang berupa tanah subur, dan diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari penuh dengan penyiraman sekali sehari. Ubi jalar yang telah ditanam dapat di panen setelah tanaman berumur 3,5 bulan sampai 5,5 bulan.

Dengan dilakukan sosialisasi dan demonstrasi, warga RW 02 Kelurahan Tlogosari Kulon diharapkan dapat menyadari akan pentingnya fenomena stunting, dan warga dapat berupaya dalam tindakan pencegahannya, baik dengan budidaya tanaman pencegah stunting, maupun dengan usaha yang lain.

Penulis : Irfan Yusuf Fachrurrozi – NIM 23020219140103

DPL : Dr. Ir. Yoyok Budi Pramono, S.Pt., M.P., IPM.

Lokasi : Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan