SOLUSI KREATIF MENINGKATKAN PEREKONOMIAN, MAHASISWA TIM II UNDIP KENALKAN TEKNIK GRAFTING PADA TANAMAN MANGGA
Kab.Semarang (27/7), Tanaman mangga merupakan salah satu komoditas hortikultural yang potensial karena adanya keragaman genetik yang tinggi. Pengembangan tanaman mangga dalam skala besar membutuhkan dukungan benih yang begitu kuat. Benih yang digunakan sangat berpengaruh besar terhadap buah yang dihasilkan. Seiring berjalannya waktu, produksi mangga di Desa Bonomerto cenderung menurun. Mangga yang dipanen hanya dapat diproduksi sendiri dan belum bisa untuk dijual di pasaran. Hal ini dikarenakan ketidak sesuaian spesifikasi mutu mangga dengan permintaan pasar. Selain itu, belum adanya pemuliaan tanaman yang lebih terarah dan berkesinambungan.
Melihat keadaan tersebut, Mirta Dewi Arumi (21), mahasiswi Program Studi Bioteknologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro yang tergabung dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Tahun Ajaran 2021/2022 yang berlangsung pada 5 Juli-18 Agustus 2022, telah melakukan program sosialisasi dan praktik pemuliaan tanaman melalui teknik grafting (sambung pucuk). Program ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas buah mangga agar lebih atraktif sehingga dapat memenuhi standar permintaan pasar.
Kegiatan perbanyakan bibit unggul melalui teknik grafting (sambung pucuk) pada tanaman mangga dilakukan pada hari Rabu, 27 Juli 2022 dengan target kelompok tani Desa Bonomerto, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Kegiatan ini diawali dengan penjelasan terkait grafting disertai dengan pembagian brosur. Kegiatan ini diikuti dengan praktik langsung teknik grafting yang dilakukan pada tanaman mangga dengan alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu 2 varietas tanaman mangga, pisau, tali raffia, dan plastik transparant guna mengurangi penguapan.
Grafting adalah penggabungan batang atas dan batang bawah dari tanaman yang berbeda hingga tercapai persenyawaan untuk membentuk tanaman baru. Dalam pelaksanaan sosialisasi para kelompok tani terlihat antusias dalam mengikuti pelatihan teknik grafting. Para kelompok tani menerima materi dengan baik dan mempraktikan teknik grafting pada tanaman mangga yang ada. Salah satu kelompok tani, mengungkapkan bahwa tanaman mangga di Desa Bonomerto cenderung banyak ditemui akan tetapi untuk hasil yang diperoleh kurang sesuai dengan yang diinginkan seperti halnya rasa yang kurang manis, buah yang cenderung kecil, dan tekstur yang kurang menarik. Hal ini menginspirasi kelompok tani untuk mengembangkan tanaman mangga dengan teknik grafting. Terlebih lagi, bahan dan alat yang diperlukan mudah ditemukan dan praktiknya tidak terlalu rumit sangat mendukung untuk melakukan teknik ini. Hanya saja dalam perawatannya membutuhkan ketelatenan yang cukup karena beberapa faktor dapat mempengaruhi tanaman mangga tersebut.
Melalui sosialisasi ini, diharapkan dapat meningkatkan SDM di Desa Bonomerto khususnya kelompok tani untuk terus mengembangkan tanaman mangga sehingga tercapai adanya sistem kelembagaan yang paham akan pemuliaan tanaman dan pengujian mutu bibit untuk keseragaman genetik. Selain itu, diharapkan kelompok tani dapat mempraktikkan sendiri teknik grafting sehingga tidak perlu membeli bibit mahal, namun belum tentu hasil yang diperoleh sesuai. Adanya pengembangan tanaman mangga melalui teknik grafting diharapkan hasil yang diperoleh memenuhi standar permintaan pasar sehingga dapat memperbaiki perekonomian keluarga.
Penulis : Mirta Dewi Arumi
DPL : Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D.