Tingkatkan Kewaspadaan, Mahasiswa KKN UNDIP Melakukan Edukasi Mengenai Peredaran Narkoba Dalam Makanan

Siswa-siswi-SMP-Mataram-Mengikuti-Kegiatan-Edukasi
(Siswa-Siswi SMP Mataram Mengikuti Kegiatan Edukasi)

Jagalan, Semarang Tengah (01/08/22) — Mahasiswi Tim II KKN Universitas Diponegoro Kelurahan Jagalan menyelenggarakan edukasi mengenai pengenalan bahaya penggunaan dan pencegahan narkoba yaitu peredaran narkoba dalam makanan kepada siswa-siswi kelas VIII di SMP Mataram Kelurahan Jagalan, Kecamatan Semarang Tengah.

Penyalahgunaan narkotika oleh generasi muda berdampak negatif baik pada aspek fisik maupun psikis karena sifatnya yang berpotensi adiktif, penyalahgunaan zat menyebabkan kesehatan yang buruk dan bahkan kematian dalam bentuk otak, sistem saraf, sirkulasi darah dan kerusakan jantung. Dampak dari penyalahgunaan tersebut dapat menghambat proses pertumbuhan, perkembangan dan sosialisasi sosial ketika dialami oleh generasi muda. Generasi muda lebih cenderung menggunakan narkoba. Hal ini dikarenakan permintaan minum obat sering dilakukan oleh generasi muda dan mudah dilakukan.

Saat ini, narkoba sudah beredar lebih luas lagi yaitu dengan masuknya narkoba dalam pangan. Adanya kandungan narkoba dalam makanan ini dilakukan bandar sebagai cara atau modus baru sehingga bandar memiliki pasar yang lebih luas. Sudah ditemukan beberapa jajanan yang dijual dipasaran yang diindikasikan mengandung narkoba meskipun saat dilakukan pengujian lab, tidak ditemukan adanya zat narkotika. Cukup banyak beredar pangan yang tanpa disadari mengandung narkoba misalnya permen, snack bahkan pernah ditemukan narkoba yang telah diekstrak menjadi kue dengan kandungan THC (Tetrhydrocannabinol) yaitu bahan utama dalam ganja.

Proses-Pemberian-Materi-Edukasi
(Pemberian Materi Edukasi)

“Aku pernah makan itu!” jawab siswa-siswi kelas VIII SMP Mataram usai ditunjukkan sebuah gambar permen berbentuk dot yang pernah diisukan mengandung zat narkotika. Jawaban yang diberikan oleh para siswa menunjukkan bahwa mereka tidak menyadari akan beredarnya narkoba dalam makanan yang ada disekitar dan dengan mudah mereka mengonsumsinya karena rasanya yang enak.

Jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima umumnya tidak memiliki sertifikasi, standar kesehetatan serta bentuk izin lainnya. Hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh bandar narkoba dengan mudahnya untuk memperluas pasarnya. Edukasi mengenai peredaran narkoba dalam makanan akan membantu para siswa dapat mengenali dan memilah jajanan atau makannnya. Kegiatan edukasi dilakukan dengan pemberian materi mengenai bentuk-bentuk narkoba, pemahaman tentang mengapa narkoba dapat beredar dalam makanan, studi kasus, serta cara memilih jajanan yang tepat.

Para siswa mengikuti rangkaian kegiatan dengan antusiasme yang tinggi serta pengajuan beberapa pertanyaan mengenai edukasi yang telah diberikan. “Awas narkoba dijajanan kamu!” tekan Olivia selaku mahasiswa KKN pada akhir kegiatan.

Diskusi-Mengenai-Materi-Edukasi
(Diskusi Mengenai Materi Edukasi)

Tim II KKN Universitas Diponegoro 2021/2022 Kelurahan Jagalan berharap dengan berlangsungnya kegiatan edukasi dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran serta kewaspadaan akan bahaya peredaran narkoba dalam makanan.

Penulis: Olivia Naznen – Teknologi Pangan / Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro
Editor : Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum.